Misi agan-agan dan agan-wati serta teman-temin sekalian yang masih setia dengan "Epicentrum",,kali ini aku mau bahan masalaha fotogarafi lagi nih.
setelah kemaren bermain dengan bukaan diafragma "Arperture" sekrang kita bermain dengan Shutter Speed. sekiranya aku gak perlu jelasin lagi ya,,apa itu shutter speed..intinya itu adalah kecepatan membuka/menutupnya "rana" atau tirai yang akan mengatur seberapa lama cahaya masuk ke dalam kamera..
teman-temin sekalian dapat mengabadikan gerak dengan menggunakan lampu kilat atau rana
dengan kecepatan tinggi. Namun, efek bergerak bukan hanya muncul karena
sebuah gambar tampil dengan tajam. Ada kalanya, gambar yang ingin kalian
tampilkan harus tampil blur untuk memberikan kesan gerak. Berikut ini
beberapa teknik yang kerap dipakai untuk memberi kesan gerak pada foto.
1.Teknik Blurring
Salah satu cara paling efektif memberi kesan
bergerak pada sebuah foto adalah dengan membiarkan subjek menjadi blur.
Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan
rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada beberapa
faktor. Kecepatan subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama. Sebuah mobil F1 yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure
dengan kecepatan rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja.
Faktor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya pemotretan dan jarak dari subjek pemotretan. Subjek yang
bergerak melintas dari samping akan menjadi blur lebih cepat
dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau mendekati pemotret
secara frontal. Subjek yang bergerak di dekat kalian akan lebih blur jika
dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari kalian.
nah untuk contoh diatas,aku mengambil gambar tersebut dengan kecepetan 0.3 detik,,itu sudah cukup memberi efek blur pada gerakan arus air. tetapi efek selanjutnya yang mungkin terjadi adalah Shaking atau gambar goyang. se tenang-tenangnya manusia punya keterbatasan untuk menahan goncangan dari kamera,,olah sebab itu untuk melakukan trik ini dianjurkan menggunakan tripod..dan untuk mencegah cahaya berlebih menggunakan filter ganda lebih dianjurkan.
Panning adalah cara lain untuk memberikan kesan gerak pada foto. Ketika melakukan panning, agan-agan diharuskan mengikuti subjek selama eksposure. Jika
terlaksana dengan baik, hasilnya menjadikan subjek menjadi relatif
lebih tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya
blur. Jarang dihasilkan subjek yang sepenuhnya tajam. Namun, beberapa
bagian subjek yang mengalami blur justru memperkuat kesan gerak dari
foto.
Teknik panning digunakan ketika teman-teman menginginkan kesan bergerak pada subjek tidak hilang
Pemotretan panning harus
terencana. Ambillah subjek yang terpisah cukup baik dari background.
Cobalah temukan background yang memiliki warna cerah atau berciri jelas
yang akan menghasilkan pola menarik dari warna-warna yang diblur. Pada
saat pemotretan, waktu yang tepat dan halusnya gerakan
kamera merupakan faktor yang sangat penting. Awali mengikuti subjek
sebelum melepas rana, lepaskan rana, lakukan terus hingga terdengar
suara klik rana menutup kembali. Putar seluruh badan saat mengikuti
gerakan subjek, jangan melakukan hanya dengan menggerakkan kepala dan
bahu saja. Panning membutuhkan kemampuan praktek, terkadang fotografer
profesional pun tidak selalu berhasil dalam setiap jepretannya.
jadi kalu foto aku diatas berhasil melakukan panning bukan karena aku jago atau sudah pro lho, tapi yang namanya fotografi sering tak terlepas dari faktor kebruntungan,hehe..
Panning
menggunakan rana berkecepatan rendah, biasanya 1/15 atau 1/30.
Penggunaan kecepatan rana lebih rendah membutuhkan tripod untuk mencegah
timbulnya gerakan vertikal kamera yang tidak diinginkan. Untuk mencegah overexposure dengan kecepatan rana rendah pada cuaca terang, gunakan film berkecepatan rendah.
3.Teknik Freezing
Penggunaan rana dengan kecepatan rendah
pada subjek yang bergerak akan menimbulkan blur yang memberi kesan
gerak. Selain itu, penggunaan kecepatan tinggi juga dapat memberikan
kesan gerak dengan membekukan gerakan yang sedang berlangsung,
pemotretan ini lazim disebut freezing. Hasilnya adalah foto yang
memperlihatkan subjek foto tepat di tengah gerakan yang sedang
dilakukan.
Karena menggunakan kecepatan rana tinggi, gambar subjek
menjadi jelas/tidak blur. Pemotretan freezing yang baik membutuhkan
perencanaan. Jika mengetahui atau dapat yang bergerak memperkirakan
arah yang akan dilalui subjek, teman-teman semuas akan dapat menentukan sudut kamera,
pencahayaan, latar belakang,
jarak fokus, dan eksposure. Dengan demikian, kalian dapat lebih
berkonsentrasi memperhatikan subjek tersebut. Yang tidak kalah
pentingnya adalah mengantisipasi puncak gerakan yang akan di freeze.
Ketika teman-teman sekalian bekerja dengan rana berkecepatan tmggi, hampir selalu harus
diimbangi dengan film berkecepatan tinggi untuk mendapatkan hasil
terbaik. Film berkecepatan tinggi memungkinkan teman-teman mendapat diafragma
besar. Hasilnya adalah depth off field yang lebih lebar.
4.Teknik Zooming
Zooming merupakan teknik foto untuk
memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa pada saat
eksposure. Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa
zoom.
Untuk mendapatkan kesan gerak, teman-teman harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik. Pada saat pemotretan, dalam waktu bersamaan dengan proses eksposure, titik fokus lensa diubah dengan menarik lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis zoom yang ditarik) atau dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan (untuk lensa zoom jenis gelang). Sebaiknya, gunakan tripod untuk menopang kamera pada saat pemotretan. Tempatkan subjek utama pada bagian tengah foto. Pada bagian ini, ketajaman gambar relatif lebih baik dari bagian lain.
Teknik zooming. Menimbulkan kesan gerak pada subjek yang diam
Efek
zooming terbaik akan diperoleh jika background memiliki kontras dan
warna yang bervariasi. Besarnya efek zooming yang diperoleh tergantung
pada berapa cepat gerakan tangan teman-teman mengubah fokus pada saat
eksposure. Teknik ini dapat digunakan baik pada siang hari atau pada
malam hari/kondisi pencahayaan kurang. Jika pemotretan dilakukan malam
hari, kalian dapat memakai waktu pencahayaan lama dan akan memperoleh efek
lampu yang membentuk garis-garis panjang cahaya.
nah itu tadi beberapa teknik ataupun trik dalam dunia fotografi,,
aku disini juga seorang newbie yang masih harus banyak belajar kok,,aku disini posting bukan untuk sok jago tapi murni untuk membagi sedikit pengetahuan yang aku punya untuk teman-teman sekalian agar ilmju tidak sia-sia kan harus dibagi,,lagi pula kalau teman-teman mau mencari di mbah Google pun banyak kok tentang trik-trik semacam ini..
oke semoga bermanfaat..
salam jepreet...!!
wassalamulalikum..
wah, motion blur ya, saya pengen nyoba yang zooming, tapi blum berhasil :(
ReplyDeletekapan kopdar?,skalian bwa kamera aja gmna biar kita coba2,hehe..
ReplyDeleteaku juga kebetulan itu mah,,klo bisa jg pake tripod biar steady..:)
wahhh . .poto ane itu.
ReplyDelete:D
iyee sob,,poto ente locat2an gak jelas,haha..:D
ReplyDeletemakasih agan Rizki...membantu banget buat super newbie kayak aku :)
ReplyDeletesalam jepreettt
Ini dia nih yg gw cari, penjelasan fotografi yg cocok buat org awam macam gw,,,, bener2 ngebantu. Yg tadinya garuk2 kepala tiap baca tips dunia fotografi krn ga mudeng, begitu baca artikel ini, lgs jd ngarti, deh...
ReplyDelete