Pagi itu aku buka pintu
laboratorium Patologi serangga langsung aku menuju sekumpulan ulat yang
beberapa hari sebelumnya diinfeksi dengan virus,,dan kudapapati kumpulan ulat
itu mati..
ya mereka mati..
itu memang yang aku harapkan,,tapi bukan itu masalahnya,,yang menjadi masalah
adalah penyebab kematiaanya,,bukan karena virus yang aku infeksi sebelumnya
seperti harapanku..tapi dengan melihat gejala kematiannya dan akupun mencium
bau tak sedap yang muncul, langsung dapat ditebak dia mati bukan karena virus
yang aku infeksi,tapi karena penyebab lain dan pasti bau tak sedap itu berasal
dari bakteri pengurainya..
kuambil mikroskop dan kulihat
pecahan tubuh si ulat,,benar saja aku tak menemukan “tubuh inklusi” (bentuk polyhedral) dari virus yang aku
infeksi,,yang terlihat hanya pola-pola tak beraturan..
ya,,bisa dibilang aku “gagal” di
percobaan pertama untuk produksi virus pathogen hama..
kegagalan bagi sebagian orang
adalah sesuatu yang sangat tidak diharapkan kedatangannya..
bahkan yang lebih extreem ada pula menganggap suatu kegagalan adalah akhir hidupnya..
atau menurut mukadimah dari salah satu postingan temanku, menerima kegagalan itu seperti menelan sebuah pil pahit..
bahkan yang lebih extreem ada pula menganggap suatu kegagalan adalah akhir hidupnya..
atau menurut mukadimah dari salah satu postingan temanku, menerima kegagalan itu seperti menelan sebuah pil pahit..
tapi dengan sedikit usaha untuk
bersabar dan berfikir positif aku mencoba untuk memaknai sebuah kegagalan itu
seperti “kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya”..
Kenapa bisa seperti itu??
seperti kita tahu bahwa sebelum menjadi kupu-kupu, seekor ulat harus berpuasa didalam kulit terakhirnya (kepompong),,dan jika usianya sudah cukup dia akan keluar dari pembungkusnya itu,,jika kita lihat perjuangannya saat keluar seolah banyak mengalami “kegagalan”..
seperti kita tahu bahwa sebelum menjadi kupu-kupu, seekor ulat harus berpuasa didalam kulit terakhirnya (kepompong),,dan jika usianya sudah cukup dia akan keluar dari pembungkusnya itu,,jika kita lihat perjuangannya saat keluar seolah banyak mengalami “kegagalan”..
Saat kupu-kupu akan keluar
terlihat Tubuhnya yang mengkerut, sayap yang terlipat dan kusut, hingga tungkai
yang tumpang tindih tak karuan,,yang jika secara kasat mata kita lihat seperti
sebuah kegagalan bentuk dari kupu-kupu..dan bagi yang tak dapat mentazaburinya
akan berfikir betapa tidak adilnya sang pencipta yang menbuat tubuh kupu-kupu
yang abru keluar seperti ini..
tapi andai kita tahu lebih
jauh,kita akan sadar bahwa itu bukanlah suatu “kegagalan” tapi hanyalah suatu “keberhasilan
yang tertunda”,,karena hakikatnya pada saat kupu-kupu dalam keadaan
“kegagalan bentuk” itu, dia sedang berusaha untuk menjadi seekor makhluk yang
kuat,,yang kuat untuk berjalan dengan tungkai kecilnya,yang kuat terbang dengan
sayap-sayapnya,kuat untuk hidup dengan tubuhnya yang mungil..
ya perjuangannya itulah yang yang
akan membuat sang kupu-kupu itu siap menjadi seekor makhluk cantik yang dapat terbang,,kerja
kerasnya untuk keluar dari kepompong
melawan “kegagalan bentuk” nya itulah yang nantinya akan membuatnya menjadi
makhluk yang kuat..karena saat dia berusaha untuk keluar,pada hakikatnya dia
sedang mendistribusikan semua cairan hemolimphnya
ke seluruh tubuhnya, untuk mengembangkan tubuhnya, melebarkan sayapnya,
menguatkan tungkai-tungkainya..
tapi bayangkan jika dia tidak mau
bekerja keras untuk keluar dan hanya pasrah dengan keadaannya itu,,maka bentuk
tubuhnya akan tetap seperti itu, Tubuhnya akan tetap mengkerut, sayapnya akan
tetap terlipat dan kusut, tungkai-tungkannya akan terus tumpang tindih tak
karuan, karena cairan itu akan tetap terkumpul dan tak terdistribusi secara
baik..
dan dari kupu-kupu lah aku belajar..
penelitianku yang menggunakan makhluk mungil ini sedikit
banyak mengajarkan aku tentang arti hidup.
tentang bagamana menghadapi kegagalan..
tentang bagamana aku berjuang untuk menggapai mimpi-mimpiku..
tentang bagamana cara bekerja keras untuk membahagiakan kedua orang tuaku..
tentang bagamana menghadapi kegagalan..
tentang bagamana aku berjuang untuk menggapai mimpi-mimpiku..
tentang bagamana cara bekerja keras untuk membahagiakan kedua orang tuaku..
beberapa waktu yang lalu ibuku
mengabarkan bahwa beberapa temanku yang kuliah di bidang keilmuan sosial telah
banyak yang menyandang gelar sarjana..dan beberapa dari mereka sebentar lagi
bersiap dengan jubah toga-nya mengkhatamkan pendidikan S1 nya..
di satu sisi aku tertekan,,karena
itu adalah suatu bentuk pesan tersirat dari ibuku untuk aku bisa segera
menyelesaikan sekolahku,,disisi lain aku termotivasi,,terbakar semangatku untuk
segera menuntaskan pendidikanku di perguruan tinggi ini..
tapi mungkin bukan hari ini..
karena hari ini Allah masih mempersiapkan aku..
karena hari ini Allah masih mengajariku berjuang..
karena hari ini Allah masih sayang dengan ku,,dengan menunda sedikit keberhasilanku..
karena hari ini Allah masih mempersiapkan aku..
karena hari ini Allah masih mengajariku berjuang..
karena hari ini Allah masih sayang dengan ku,,dengan menunda sedikit keberhasilanku..
tapi aku berjanji untuk tidak
menyerah,,seperti seekor kupu-kupu yang berjuang keluar dari kulit
kepompongnya,,aku pun akan berjuang sekuat ragaku agar aku dapat berhasil
menyelesaikan semua ini dengan usaha yang tak surut,,jika jatuh kucoba tuk
bangun lagi,,jika terperosok kucoba tuk dapat bangkit kembali..
Bapak, ibu, maaf ku jika ku masih
belum berhasil hari ini,,maafku jika masih belum bisa mengirim kabar baik dari
penelitianku, tapi tunggu keberhasilanku nanti ,aku berjanji akan segera pulang
dengan membawa sebuah senyum,,senyum keberhasilan,,senyum kebahagiaan dan
kebanggaan untuk kalian..
Doa dan semangat dari bapak dan
ibu selalu ku tunggu karena tanpa itu aku bukan apa-apa..
This post dedicated to my parent
Sebuah renungan bagi yang sedang melakukan penelitian tugas akhir dan
mungkin Allah masih menunda kberhasilannya untuk sementara waktu,,yakinlah
bahwa kegagalan bukan akhir segalanya tapiu hanyalah sebuah “keberhasilan yang
tertunda”
bahan renungan malam ini.
ReplyDeletejazakallah khair mas.
eh, judulnya bnr tadzabur y?
setahu Q, pake "tadabbur"
CMIIW
^^d