Friday, 13 August 2010

Menahan amarah....Sulitkah??

repost dari FB
by Rizki Pradana on Sunday, December 6, 2009 at 5:37pm
 Assalamuualaikum wahai saudaraku seiman..
Wah ternyata menahan amarah itu lebih berat dari pada ndorong truk pemadam kebakaran ya..
Bagamana tidak, sekarang tu orang lebih suka mengekspresikan emosinya secara langsung dengan meluapkan amarahnya.

Saya pernah punya pengalaman tentang hal ini: cerita inni terjadi saat saya masih SMA, waktu itu hari minggu saya sedang asik bersepeda bersama beberapa teman saya. Di perjalanan saya mencoba menghindari lubang yang ada di tengah jalan dengan membanting stir sepeda ke kanan,,tanpa saya sadari dari belakang ada sepeda motor yang sedang melaju dengan kencang (katagori ugal-ugalan) juga ikut menghindari sepeda saya, hampir saja menyerempet stang sepeda yang saya naiki..setelah menghindari saya orang yang membawa motor tersebut menoleh kearah saya sambil mengumpat gak karuan “A@#^*G, B*$#@*aN(cencored),kalau naik sepeda yang bener punya mata nggak!!!”
Astagfirullah,,padahal saya naik sepeda santai banget..justru yang mengendarai motor itu yang menyalahi aturan,,sudah tau jalanan itu sempit tetapi masih ngebut pula. Tapi saya mencoba juga untuk diam dan tidak membalas makian orang itu (gak ada gunanya malah bikin ribut)
Terlihat sangat jelas bahwa meluapkan amarah itu udah jadi budaya disekitar kita..

Jelas hal yang seperti ini jauh dari sifat tauladan kita Rosulullah Muhammad SAW,,tentu kita masih ingat tentang kisah dakwah Rosulallah di Thaif..waktu itu Rasul baru saja masuk ke daerah Thaif, tetapi saat itu pula Beliau langsung di hadang oleh orang di kampung tersebut bahkan Beliau dilempari batu hingga berdarah,,marahkah Rosulullah??... Jawabanya “tidak”..
kemudian Beliau duduk dibawah pohon kurma, lalu datanglah Malaikat Jibril menawarkan bantuan..”Hai Muhammad, apakah perlu aku timpakan jabal uhud kepada orang yang telah menyakitimu?” apa jawab Rosul,”Tidak perlu, mungkin mereka belum mengerti, siapa tau anak cucu mereka mau menerima ajaran Islam.” Terlihat disini keagungan akkhlak Rosulullah yang dapat menahan amarahnya..
bagaimana kalau hal yang sama terjadi pada kita,,kita dianiaya kemudian kita ditawari bantuan seperti itu,,mungkin kita akan bilang kayak gini ”wah boleh banget tuh, Like this deh, udah hajar aja gan orang yang udah bikin aku babak belur kaya gini!!”..(nauzubillah..semoga kita bisa termasuk orang yang dapat menahan amarah)..

Rosulullah pernah berpesan agar kita dapat menahan amarah
“Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah!” Dia bertanya “Berilah aku wasiat.” berulang-ulang dan tetap dijawab, “Jangan Marah!” (HR Bukhori)
Dalam hadist yang lain juga dikatakan:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bukanlah orang kuat itu dengan menang bergulat tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah. (Shahih Muslim No.4723)

Sekarang coba sedikit kita renungkan,,kira-kira manfaat apa yang bisa kita peroleh dari “marah”??(.....merenung....)....waduh kalau mau di cari manfaatnya sampai lebaran kucing juga gak bakalan ketemu manfaatnya,,justru dengan marah itu mandatangkan kemudzaratan yang bejibun..kemudzaratannya antara lain:
Marah mendorong kita mengeluarkan ucapan yang tercela, mengejek, atau bahkan mengumpat padahal kita sangat di larang melakukan hal tersebut
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Al-Hujuraat: 11)
Karena orang yang sedang marah biasanya reflek mengeluarkan kata-kata yang tak sepantasnya diucapkan.
Kemudian dari segi kesehatan marah dapat merubah fungsi organ tubuh. Dalam penelitian ilmiah mengenai pengaruh fisiologis dari marah telah mengungkapkan adanya berbagai perubahan dalam organ tubuh seperti hati, pembuluh darah, perut, otak, dan kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Bahkan tidak sedikit orang yang pemarah dihari tuanya terserang stroke karena kerusakan pembuluh darah, serta syaraf-syaraf dalam tubuh yang menjadi malfungsi..
Dan tentunya masih banyak lagi kemudzaratan yang timbul jika kita tidak dapat menjaga amarah,,mulai dari dijauhi orang, hingga pikiran yang senantiasa tidak tenang karena menumpuk emosi yang berlebihan..

Oke deh,,sekarang saatnya berbagi tips bagaimana kita dapat menahan amarah saat ada orang yang berlaku zalim atau saat kita sedang dilanda badai emosi:
Jika kita sedang marah atau emosi hendaklah kita beristigfar dan membaca “ta’awwudz” (memohon perlindungan), karena pada hakikatnya perasaan marah yang tidak terkendali adalah dorongan syetan. “Marah itu dari setan.” (HR Abi Dawud, no 4152)
Kemudian cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan berprasangka baik dan bersabar terhadap segala sesuatu, atau terhadap orang yang berbuat tidak baik pada kita,seperti yang dilakukan nabi Ya’qub AS..
Ya’qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan Ya'qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). " (QS Yusuf: 83-84)
Dengan begitu hati kita dapat lebih lapang dalam menghadapi sesuatu yang menzolimi kita,,dan tentu saja dapat menahan kita dari amarah.
Saat kita sedang marah usahakan untuk diam dan tidak banyak bicara, sebagaimana sabda Rosulullah “Apabila salah seorang diantara kamu marah, maka diamlah.” (HR Ahmad)
Lalu cara lain yang bisa jika kita lakukan jika sedang marah adalah: apabila kita marah dalam keadaan berdiri maka duduklah,bila duduk masih marah maka berbaring,,lalu cara yang paling mujarab jika sedang marah adalah ambil air wudhu lalu mendekatkan diri kepada Allah bisa dilakukan dengan sholat.. “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”(Al-Baqarah 153)

Menahan amarah....nggak sulit lagi kan....
Asalkan kita mau berusaha dan selalu minta perlindungan kepada Allah serta jika kita mengingat balasan yang akan kita dapat jika kita dapat menahan amarah pasti akan mudah melakukannya.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imron: 133-134)

Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi sudaraku semua dan dapat menjadi instrokpeksi bagi diri saya yang fakir ini khususnya..
Wallahu a’lam bish-showab....


Keep istiqomah dan tetap “La taghdhob” (Jangan marah)...

wassalamualaikum

1 comment:

  1. terimakasih tausyiahnya...aamiin, semoga kita semua bisa menahan amarah walau hati gondok he, he, ^^v Peace

    ReplyDelete

Alangkah lebih bijaksana untuk menyambung silaturahim dipersilahkan meninggalkan jejak berupa komentar,,,terimakasih..^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sahabat EPICENTRUM