Ayo belajat Fotografi..!! |
Pasti
temen-temen semua yang udah lama berkecimpung dengan dunia fotografi nggak
bakal asing dengan istilah Arperture, Shutter speed, ISO, Exposure,
dan istilah-istilah lain. kadang juga sering denger fotogtafer yang
bilang "Kok kayaknya exposurenya terlalu gelap yah?" Apa gak
terlalu OE (Over exposed) tuh poto? Lha dalah.. exposure saya
harusnya gimana to?
Jangan khawatir dan bingung dengan intilah-istilah aneh di atas friend. aku bakal membagi secuil ilmu yang aku pernah dapet tentang fotografi. tapi bukan berarti aku udah jago fotografi ya,,aku juga seorang Newbie kok yang bakal terus belajar,,dan aku membagi artikel ini juga berdasar pada artikel-artikel yang udah banyak di share di dunia maya kok.
dan
satu hal yang pertama dan utama untuk belajar FOTOGRAFI adalah menegtahui
teknik dasarnya yaitu... EXPOSURE...
dan
moga-moga temen-teman yang baca artikel ini, amal ibadahnya
diterima di sisinya,,eh salah maksudnya teman-teman akan mendapatkan sesuatu
yang baru dan dapat di langsung dicoba di teknik fotografi.
Setelah
membaca artikel ini insyaAllah teman-teman semua gak benar-benar awam lagi dengan
yang namanya: Aperture, Shutter Speed dan ISO, istilah-istilah seperti Aperture
Priority, Shutter Priority, Manual Aperture and Shutter dan
kapan paling efektif untuk memakainya. tau apa itu Panning teknik
dan bagaimana sih biar bisa panning?,.lalu apa itu Depth of Field,
Mengerti tentang Shutter Speed tentang pembekuan gerakan (Freezing),
menghasilkan efek arus (flowing effect)
oke
deh langsung aja...tapi sebelumnya kamera DSLR (maap buat yang camdig mungkin
lain kali aku share teknik tentang camdig) silahkan di setting pada
posisi Manual, karena percuma dong punya DSLR pake full auto mending
ganti camdig aja om,hehe...:p
Kamera
yang aku pakai adalah DSLR Canon EOS 1000d tapi secara garis besar basic
dari setiap DSLR itu sama kok dan bisa di implementasikan di fotografi secara
general (dan bagi yang bebeda "agama" monggo menyesuaikan).
TAKE
A NICE EXPOSURE
Ok.
Kalau teman-teman bertanya "Seharusnya exposure saya gimana sih?" yah
gampang sih jawabnya, "Exposure teman-teman harus bener!" ya kan?
bener itu gimana ya sesuai kebutuhan,,tetapi pada umunya yang diharapkan
Exposure itu seimbang bukan Over atau Under. Nah,
exposure itu bisa di golongkan kepada 3 hal yang saling erat hubungannya,
mereka adalah:
- Aperture = bukaan diafragma lensa biasanya dalam ukuran f/2.8, f/5.6 dan seterusnya
- Shutter Speed = bukaan berapa lama film menerima cahaya sewaktu diafragma di buka; dalam ukuran 2s, 1/250s ,1/500s, dan seterusnya (s = seconds, detik)
- ISO, Speed of the film = internasional stteman-temanrd untuk sensitifnya film. contoh: ISO 400 lebih sensitif daripada ISO 200, ISO 200 lebih sensitif daripada ISO 100, dan seterusnya.
di
dalam seting kamera (pada bagian atas body ada lingkaran yang bisa
diputer-puter) ada istilah Manual (M), Aperture Priority/Arperture Value
(pada nikon: A canon: AV), Shutter Priority (nikon: S
canon: TV), Automatic? kan lebih asik automatic dong?
"Ok,
bukannya kalau kamera di set P (Automatic atau Program Mode) terus kan tinggal
jepret aja om kan semuanya sudah di atur otomatis, nah terus ngapain harus
ngerti 3 bahasa aneh di atas coba?". Nah kalo temen-temen sudah puas sama
P (Automatic atau Program Mode) exposure setting camera kalian, ya ngapain
teman-teman beli DSLR dan baca baca artikel ini?
kenapa
sih kita harus ngerti 3 istilah diatas karena kalau kita menguasai
dasar-dasarnya pasti kita bakalan lebih mendapatkan exposure yang lebih baik
atau lebih banyak kesempatan teman-teman akan mendapatkan exposure yang
sempurna. Bukankah lebih baik untuk mempelajari Manual to?
Nah
sekarang coba liat di viewfinder (itu lho kotak kecil yang teman-teman lihat di
camera untuk motret) di sana pasti ada semacem gini nih: +'''''0'''''''- ya
kan? Nah jika teman-teman memutar control dial (itu lho yang kaya scroll
mouse) di camera temen-temen, tanda panah akan bergeser sesuai
dengan yang kalian hendaki, jika teman-teman mutar ke kanan, panahnya ke
kanan, kalo ke kiri ya panahnya ke kiri. Biasanya kalau ke kiri valuenya
semakin besar atao ke positif kalo ke kiri valuenya semakin kecil dan ke arah
negatif.
Aperture
priority (biasanya A atau Av)
Dalam
mode AV ini, kalian memilih lens aperture (bukaan diafragma seperti pupil mata) secara manual, sedangkan secara otomatis kamera teman-teman akan menghitung berap shutter speed yang pas. Coba set camera teman-teman
ke Aperture Priority, nah di Aperture priority, teman-teman ngatur Aperturenya
secara manual, dan camera teman-teman akan mengatur Shutter Speed secara
otomatis untuk memberikan exposure yang kamera teman-teman pikir
"PERFECT".
Umumnya Aperture Priority
ini dipakai bila keadaan:
1.
Cahaya sekeliling sangat minimal. Contoh: dalam event wedding atau
dalam event pesta wisuda silahkan untuk setting kamera ke A pada bukaan yang besar (yang angkanya kecil),
karena kamera kalian lah yang akan memilih shutter secepat mungkin untuk
mendapatkan exposure yang sempurna dan dengan setting Aperture yang dihendaki.
2. jika temen-temen menginginkan maksimum depth-of-field (ruang tajam) dan objectnya tuh tidak bergerak jadi semua akan tampak jelas dan tidak ada blur.
pilihlah Aperture sekecil mungkin untuk memaksimumkan Depth of Field (akan di bahas di bawah
ini)
Shutter
Priority (biasanya S)
Di
dalam mode ini, teman-teman memilih shutter speed secara manual dan meter
kamera teman-teman akan memilih aperture secara otomatis. Sama dengan Aperture
Priority tetapi kali ini yang teman-teman prioritaskan, dalam kata lain yang teman-teman
bisa ngatur itu yah shutter speednya, camera teman-teman akan mengatur Aperture
secara automatis yang di pikir kamera teman-teman exposurenya
"PERFECT".
Karena hanya dengan Shutter Priority ini lah
kita bisa:
a.
FREEZE MOTION = pembekuan gerakan yang terekam di film, dan
b. IMPLYING MOTION = untuk menghasilkan flowing effect, yang bersifat memberikan efek gerakan
b. IMPLYING MOTION = untuk menghasilkan flowing effect, yang bersifat memberikan efek gerakan
shutter maksimal dapat digunakan pada:
. Panning teknik. Panning adalah
teknik perekaman object yang bergerak sehingga menghasilkan effect gerakan dan
bisa terlihat jika object yang terfokus adalah object yang sedang moving atau
bergerak. (akan dijelaskan lebih lanjut disini
Contoh Panning:
Contoh Panning:
Ok,
ada 3 rahasia untuk mendapatkan hasil panning yang memuaskan:
Rahasia
#1: Teman-teman harus PARALEL dengan
object yang bergerak itu. Dari contoh di bawah ini, tahap awal siapkan kamera dan tunggu sampai
mobilnya tuh persis di depan kalian, dan langsung pencet shutter dengan badan mengikuti arahnya mobilnya melaju setelah memencet shutternya.
Rahasia
#2: Pilihlah Shutter Speed yang paling
cocok untuk objek yang bergerak itu. Biasanya aku pakai Shutter 1/20 atau 1/30
Rahasia
#3: Jangan pakai tripod. Pakailah badan
teman-teman sebagai tumpuan yang mengayun dari kiri ke kanan atau sebaliknya
searah dengan object yang akan di potret.
Manual Exposure (biasanya M)
Nah
Manual Exposure ini lah yang memungkinkan kita mengatur sendiri panah2 tadi
yang sudah aku jelaskan di atas untuk mendapatkan exposure yang KITA hendaki
"PERFECT EXPOSURE" sekali lagi, bukan kamera kita yang mikir perfect
tapi kita sendiri. Karena di Manual inilah kita bisa mengatur Aperture dan
Shutter Speed secara manual.
"Nah terus apa hubungannya di antara tiga bahasa aneh dan jelek di atas itu, apa sih tadi Aperture, Shutter Speed dan ISO, huh?" Ok. Nih aku jelasin yah.
1.
APERTURE (Diafragma)
Aperture
adalah bukaan lensa untuk mengatur berapa banyak cahaya yang masuk. Ukuran
aperture biasanya bisa di liat dengan f/ number. Semakin besar nomer f/ nya
semakin kecil bukaan lensanya. Dengan kata lain, semakin kecil nomer f/ nya,
semakin GEDE bukaan lensanya. CONTOH: f/2.8 bukaannya lensanya tuh lebih besar
daripada f/11. Aperture ini lah yang biasanya orang orang di kritik
fotografer.net pada bilang "Wahhhh bagus bener DOFnya, bagus bener pemteman-temanngannya!"
Nah sekarang ngerti kan kalo Aperture ini adalah sang komandan yang
bertanggung jawab atas wilayah ketajaman di dalam satu foto. DOF, kepanjangan
dari Depth-of-Field, yaitu wilayah di sekeliling subject yang di rekam oleh
camera yang layak tampil tajam di hasil potonya.
Aperture1 (Semakin besar aperture
kita, semakin sedikit wilayah ketajaman poto kita, shallow depth-of-field):
Nah di contoh ini yang diambil di teras kosan dengan objek kucing yang sedang nangkrimg diatas pager, data photo adalah: 1/200s f/3.5 panjang fokal 200mm. Kalo teman-teman
perhatiin, tuh di backgroundnya ga keliatan apa apa yah? Jelek yah poto ini?
aku memang sengaja mau lebih fokus ke kucingnya saja, jadi waktu motret ini aku nggak peduli ama background jadi ya aku pilih aja
f/3.5 nah Aperture ini namanya "Big Aperture" kalo lebih
besar lagi adalah f/1.8.
Aperture2 (Semakin kecil aperture kita, semakin banyak wilayah ketajaman poto
kita, bigger depth-of-field):
ruang tajam luas |
Nah di contoh yang ini, data potonya adalah: 1/100s f/22.0 at 18mm. Kalo
sekali lagi teman-teman perhatiin deh, tuh dari depan dari sawah yang ijo itu
sampe belakang pohon dan gunung kan semuanya fokus. Dengan ini, dapat disebut dengan istilah
"Small Aperture" kalo lebih small lagi ya f/32.
Ukuran
Aperture dalam perbedaan ukuran satu stop adalah:
f/2 -> f/2.8 -> f/4 -> f/5.8 -> f/8 -> f/11 -> f/16 -> f/22
f/2 -> f/2.8 -> f/4 -> f/5.8 -> f/8 -> f/11 -> f/16 -> f/22
Dari f/2 sampe ke f/2.8 di katakan
Aperturenya turun 1 stop dalam kata laen -1. Dari f/4 turun 3 stop ke f/11. Di
katakan turun adalah jumlah cahaya yang masuk melalui diafragma kan lebih
sedikit jadi oleh karena itu di katakan turun.
2. SHUTTER SPEED (Kecepatan penutup lensa)
Nah apa ini? Kalo tadi Aperture kan ngatur berapa banyak cahaya yang masuk kan? Nah kalo Shutter Speed ini ngatur berapa lama cahaya itu masuk ke film. Contohnya: shutter speed 2s (2 detik) tentunya cahaya yang masuk lebih lama ya kan? kalo shutter speed 1/1000s ( 1/1000 detik lho) ya jelas aja cahaya yang masuk cuman sekilat aja. Gampang kan?
Shutter speed 1 (semakin lambat shutter speed, cahaya yang di peroleh film akan semakin banyak)
bluring seperti kapas |
Nah di contoh yang ini di ambil di air terjun curuk cilember alias curuk7 di daerah puncak, data dari foto tersebut adalah: 2s f/16.0 panjang fokal 50mm . tapi ini baru 2 detik harusnya 5 atau 10 detik sayangnya nggak bawa tripo.. kalo ga gitu kan ga bisa create kayak gini tuh liat airnya kayak kapas gitu halus, Ini di karenakan cahaya yang masuk lebih lama oleh karena itu cahaya yang terekan di film akan seolah-olah menghasilkan effect seperti water flowing (air yang mengalir)
Shutter speed 2 (semakin cepat shutter speed, cahaya yang di peroleh film akan
semakin sedikit, lebih untuk ke FREEZE MOTION, yakni untuk membekukan gerakan)
Freezing |
Nah di contoh di atas, kali ini kelakuan teman-temanku yang pengen di foto sambil loncat. Oleh karena itu aku pilih fast shutter speed untuk membekukan
gerakan temanku yang yang sok-sok'an bisa kungfu ini.
Urutan
Shutter Speed dalam perbedaan ukuran satu stop adalah:
1/8
-> 1/15-> 1/30 ->1/60 ->1/125 ->1/250 ->1/500 ->1/1000
(dalam detik)
3. ISO, Speed of Film
Begini saja, anggap saja ISO ini adalah kunang-kunang yang bekerja di dalam camera teman-teman. Kalo di camera diset ke ISO 400 berarti temen-temen mempunyai 400 kunang-kunang yang bekerja, jika teman-teman set camera teman-teman ke ISO 100 berarti teman-teman cuman punya 100 kunang-kunang untuk bekerja di dalam kamera teman-teman.
Nah ukuran ISO dalam perbedaan satu stop adalah:
100 ->200 ->400-> 800 ->1600
Begini saja, anggap saja ISO ini adalah kunang-kunang yang bekerja di dalam camera teman-teman. Kalo di camera diset ke ISO 400 berarti temen-temen mempunyai 400 kunang-kunang yang bekerja, jika teman-teman set camera teman-teman ke ISO 100 berarti teman-teman cuman punya 100 kunang-kunang untuk bekerja di dalam kamera teman-teman.
Nah ukuran ISO dalam perbedaan satu stop adalah:
100 ->200 ->400-> 800 ->1600
ISO
800 adalah 3 kali lebih sensitif daripada ISO 100 (lebih sensitif terhadap
cahaya 3 stop), tetapi hasil potonya mungkin agak grainy (seperti berpasir) Nah
dalam hal ini lah yang harus menjadi pertimbangan teman-teman kapan harus
kompensasi demikian.
nah itu tadi sedikit ulasan tentang teknik dasar fotografi yaitu exposure,bagi yang penasaran langsung ambil SLR nya dan langsung aja di praktekin ya,,untuk trik lain akan di bahas di lain kesempatan,,dan tetap disaluran yang sama jangan ganti chanel anda..selamaat mencoba..
sampai jumpa di bahasan yang lain..
salam jepreet..!!
wassalamualaikum..
sumber: Fotografer.net
wah... baguss....
ReplyDeletekapan ya bisa belajar photografi...
kamera aja gak punyaa... T_T
Sukaaa ^_^ , kembali membaca :)
ReplyDeletewah..memang perlu membaca tulisan ini berulang-ulang,,,demi hasil keindahan sebuah foto
ReplyDeletewahh jadi pengen bisa nih :D
ReplyDeleteSepertinya harus dibaca ulang karena penjelasannya sangatlah menarik
ReplyDeleteIzin ctrl+d dulu mas
Mohon izin untuk ditulis di blog saya untuk di share ke teman-teman
ReplyDeletesiip cara ukur iso gimana bang unutuk siang'sore malam pagi mendung cerah
ReplyDeletemks atas informasinya boss
ReplyDeletegreat gan
ReplyDeletemakasih untuk informasinya..
ReplyDeletekalo ada waktu kunjungi juga saya
http://resti.blog.stisitelkom.ac.id/
infonya mantap .. sangat berguna :D
ReplyDeleteseepp.. ini yang aku cari.. karena baru beli d 3000 tapi selalu otomatis....
ReplyDeletesimple dan mencerahkan.. kapan kapan ak mampir lagi.. tapi kasih minum dong hee......
Buat seorang mewbie seperti saya blog ini memberi ilmu yang mudah buat dimengerti :D keren,menarik, dan sangat bermanfaat (y)
ReplyDeleteokey juga! jadi ingin terjun di dunia fotografi
ReplyDeletePada saat pemotretan yang seperti apa ya kita menggunakan ISO yg besar ?
ReplyDeletemantab....
ReplyDeleteuntuk pemula atau yang amatir kamera yang bagus apa y gan???
ReplyDeletemenarik dan bermanfaat.. :)
ReplyDeleteSaya mau nanya, apakah kamera nikon coolpix p510 sama dengan DSLR ?
ReplyDeletebagus
ReplyDeletemantap
ReplyDeletesalam kenal
ReplyDeletetips yang bagus
ReplyDeletesiipp dahhh..
ReplyDeletejadi pengen punya kamera nih..
Mantap mas bro, apakah gambar diatas hasil jepretan 1000D?
ReplyDeleteResume yang Simple tapi Detail, Sangat membantu bagi yang belajar.
ReplyDeleteThanx ilmunya gan..keep sharing buat ilmu2 baru yah.. Ditunggu.. :)
ReplyDeletewah, keren bnget... kpan'a bsa jdi fotograper yg hbat :(
ReplyDeleteMuantab pisan euy ulasannya,mksh banget ni lam Kenal Aja.
ReplyDeletenggak punya kameraaaaa. tapi salam kenal ajadeh
ReplyDeletehttp://iramaengineering.blogspot.com
mau tanya cara SHUTTER SPEED di kamera slr canon 1100d saya gimana ya? maklum baru beli maren n lagi blajar2
ReplyDeleteMakasih pencerahannya bossss... tapi masih bingung juga.... maklum pemula sekali boss......
ReplyDeletepostingan yang bagus... sudah lama cari ini. terima kasih.
ReplyDeleteManteb niihh..pas bwt yg lagi belajar fotografi.. ^^
ReplyDeletewah bikin tambah pengen belajar fotografi :)
ReplyDeletehuwaaaa saya masih gak mudeng yahh ?
ReplyDeletemasnya ada cp mungkin bisa belajar lagi dari masnya hihihi
terimakasih infonya..
ReplyDeleteJoss brow
ReplyDeletemksh gan info'x sangat bermanfaat sekali..
ReplyDeletesukses terus buat blog'x...
Situs Bandar Taruhan Agen Judi Bola Terbesar Dan Terpercaya Indonesia.
ReplyDeleteSegara Daftar kan Diri Anda Di Link Bawah Ini :
http://fastbet99.club/
http://solaire99.id/
http://fontana99.id/
http://fortunebet99.id/
http://hokijudi99.id/
http://markasjudi.id/
http://starbet99.cc/
http://hokibet99.id/
http://nexiabet.id/
http://rfbet99.id/
wah kalo udah ngerti mah bisa foto2 waktu ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang karena waktu ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang banyak banget spot yang bagus2. foto2 waktu ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang juga bisa di upload di sosmed. Open Trip Ke Pulau Pahawang emang gokil dah. Capcus lah Open Trip Ke Pulau Pahawang
ReplyDelete