Dan
saling mendoakan diantara kita “Assalamualaikum”
Penelitian-Skripsi
Dua
kata yang tidak dipisahkan dari rutinitas harianku belakangan ini sebagai MTA
(Mahasiswa Tingkat Akhir)..
Tapi
justru itulah yang mengasyikkan soobb,,dimana keadaan hidup kita terus
berjalan, waktu pun terus berputar, dan perlahan satu persatu muncul namanya "perubahan"
dari apa yang kta jalanai..
Semakin
dewasa,semakin banyak rintangan,dan semakin butuh revolusi serta gerakan
perubahan..
Spodoptera
litura (ulat grayak)
yaa,,itulah
"sahabat kecilku" saat ini yang kini tinggal berdampingan denganku
dalam kamar kontrakanku yang hanya seluas 3x3 meter ini.
"sahabat
kecil" yang harus mendapat perhatianku setiap hari, harus diberi makan,
harus dibersihkan rumahnya, dan masih banyak lagi bentuk perhatian yang harus
dilakukan...karena dia lah yang nantinya turut menentukan keberhasilanku
menuntut ilmu selama hampir 4 tahun kuliah di Bogor Agricultural University ini
kenapa
bisa begitu...????
Yuupzz,,itulah
makhluk Allah yang saat ini sedang aku jadikan bahan penelitian..
ulat
yang lucu,,tapi musuh bagi petani..
ulat
kecil,,yang dapat menjadi masalah besar di kebun..
dan
aku serbagai "dokter tanaman" berkewajiban mencari solusi
pengendaliannya,,agar tak terus merugikan..
bukan
untuk menghilangkan atau untuk memusnahkannya kawan..
sekali
lagi hanya "Mengendalikan"..agar populasi atau kerberadaannya
tidak sampai menimbulkan kerugian.
sebelum
aplikasi satu dilakukam tahap yang sedang aku lalui saat ini adalah perbanyakan
dari ulat tersebut,,atau bahasa gampangnya adalah men"ternak"kan ulat
tersebut,,hingga diperoleh jumlah yang cukup untuk perlakuan..
dari
ulat seukuran kurang dari 3mm aku rawat hingga menjadi ulat ukuran 5cm atau
lebih,,lalu ia berubah jadi pupa (kepompong),,dan akhirnya menjadi makhluk
kecil bersayap (ngengat)..
bukan
hanya sekedar teknis atau teori tentang perubahan itu yang akan aku ceritakan
atau aku bagi saat ini,,tapi juga tentang bagamana kesempurnaan-Nya yang mampu
mengubah seekor makhluk kecil panjang, lunak, dan menjujikkan bagi setiap orang
menjadi makhluk kecil lucu bersayap yang bisa terbang..
"Metamorfosis"
Metamorfosis
merupakan jalan panjang berliku sakit pedih berdarah yang harus dilakukan oleh
serangga.., adalah bagian terpenting dari jalan hidupnya. Pada sebagiannya,
adalah proses menuju ke KESEMPURNAAN.
Metamorfosis
adalah proses ganti kulit, ganti ukur dan ganti wujud. Ada dua bentuk umum
metamorfosis. ., HOLOMETABOLA dan PAUROMETABOLA.
Holometabola adalah metamorfosis sempurna, yang proses menuju dewasa
melibatkan ketiga unsur ganti diatas, ganti kulit, ganti ujud dan ganti ukur.
Contohnya, pada kupu-kupu, jalan hidupnya harus dilalui dari telur, ulat
(larva), kepompong (pupa) dan akhirnya berakhir pada kupu-kupu cantik dewasa.
Sedang,,…
Paurometabola
adalah metamorfosis setengah
sempurna, yang proses menuju dewasa hanya melibatkan unsur ganti kulit dan
ganti ukur. Contohnya, Jangkrik…, dari telur, ke jangkrik muda yang bentuknya
hampir mirip dengan jangkrik tua (hanya saja belum bersayap dan alat reproduksi
belum berkembang) dan.., akhirnya menjadi jangkrik tua.
Unsur
ganti kulit pada Metamorfosis adalah ada, karena serangga mempunyai kulit yang
sangat keras, yang juga merupakan tulang pembentuk tubuhnya (EKSOSKELETON) .
Kitin (Chitin).., adalah zat penyusunya.
Ketidak-elastisan Kitin., memaksa serangga untuk harus mengganti “bajunya” ketika tubuhnya melar membesar.
Makan..,
dikumpulkan sebagai cadangan energi.., ketika cukup banyak dan tubuh mulai
gerah karena kesempitan ukuran kulit luarnya…, otak merangsang seluruh sistem
hormon di tubuhnya untuk berproses. Cepat, Rapi dan sistematis. Setiap ganti
kulit…, adalah proses rumit yang melibatkan sekitar 40an jenis hormon dengan
disekresikan dalam jumlah yang harus sangat seimbang. Sangat seimbang!!!.
Sepersekian juta mili beda, adalah sebuah kegagalan yang berujung kematian.
Ketika
kulit lama tertanggal.. , serangga memompa tubuhnya, membesar pada ukuran yang
bisa memberi ruang pada energi2 yang nanti terkumpul, dan kemudian mengeraskan
kembali kulit luarnya. Berulang!!!.
Metamorfosis…..
Kupu-kupu,, Skipper,, ataupun Ngengat adalah jalan hidup menuju kesempurnaan.
Hanya sekejap berbentuk telur.., berubah menjadi ulat yang muda, rakus,
serakah dan kejam. Pada fase ini, hidup kupu-kupu adalah dosa,
menghabiskan semua dedaunan, atau bahkan batang-batang pohon., atau juga
memakan sesamanya.
Ulat..,beberapa
menganut paham kanibalisme, siapa kuat berhak memakan temannya yang lebih kecil
dan fragile.
Ulat..,
fase hidup pada kupu-kupu yang berlumur dosa, bagusnya, adalah fase hidup yang
paling singkat. Sangat singkat…, mungkin dua, emat, delapan atau sepuluh hari,
tidak lebih.
Sampai
pada suatu masa…, Ulat sadar, bahwa kehidupan harus berubah. Kesadaran ini
biasanya ditandai dengan kelesuan niatan untuk memakan. Beranjak beringsut
pelan, mencari bagian ranting pijakan, untuk kemudian berkepompong bersemedi
diam.
KEPOMPONG
(pupa).., adalah proses introspeksi diri, mengasingkan dari keidupan indah
dunia, berdiam, tidak memakan dan meminum, dan melakukan laku prihatin. Juga..,
KEPOMPONG
adalah bentuk sebuah ujud penyembahan makluk terhadap Rabb-nya. Even.., hanya
pada sebuah kupu-kupu. Kalau kita perhatikan benar, hampir semua kepompong yang
menggantung, kepala-nya selalu pada bagian bawah. SUJUD meluruh semua
sombong, angkuh, rakus dan tamak, mengenang dosa ketika muda menjadi Ulat.
Indahnya,
KEPOMPONG… , fase introspeksi dan penghambaan pada kupu-kupu, adalah fase
paling puanjang dalam siklus hidupnya. Lalu.., kemana Kita?
Sampai
pada suatu masa.., Rabb memberi imbal pada jalan penghambaan kupu-kupu dengan KESEMPURNAAN.
KESEMPURNAAN
UJUD; bentuk kupu-kupu dewasa dengan
warnanya yang hijau, kuning, merah, ungu, biru, putih dan indah. Kadang
warna-warna itu bisa berubah ketika arah sinar matahari juga berubah. Karena,
warna pada sayap kupu-kupu dibentuk oleh rangkain sisik-sisik yang maha kecil,
dan memantul warna ketika tertimpa warna tertentu (Makanya, kupu-kupu adala
termasuk keluarga LEPIDOPTERA, berasal dari kata Lepidos yang artinya sisik,
dan Ptera yang artinya saya.., Serangga bersayap berlapis sisik-sisik) .
KESEMPURNAAN
LAKU; kupu-kupu adalah serangga pemakan
hanya madu, nutrisi berkomposisi paling sempurna, yang adalah juga salah satu
minuman syurga. Terbang ke sana kemari, hinggap pada tempat bunga-bunga indah,
dan mengambil madu sambil membawa benang sari dari satu bunga ke bunga yang
lain. Bahagia, mereka dengan niatan luhur membantu tumbuhan untuk
berbiak, sebuah proses POLINASI.
Dan..,
jalan panjang introspeksi dan pengabdian pada kupu-kupu, yang nyata2 kemudian
diganjar dengan kesempurnaan Ujud dan Laku. Apakah belum cukup memberi ajar
pada kita.., tentang..
Kemana
rasa syukurku, yang mungkin hanya sepenggal ucap kata, pada seribu keluh kesah
tertumpah ketika sekelumit coba menyapa?
Kemana
sembah sujudku, yang mungkin hanya sebuah gegas gesa, pada tumpukan
jurnal-jurnal yang harus dibaca ketika waktu assigment mendekat?
(Teringat..,
satu ayat yang sering kudengar dalam Al quran yang tak lepas dari makna
besyukur “Maka, Nikmat Tuhan kamu yang mana lagi yang kamu dustakan?”.
Berulang-ulang, 31 kali di sepanjang Ar-Rahmaan. Apakah masih kurang…, “maka,
Nikmat Tuhan kamu yang mana lagi yang kamu dustakan?”)
Itulah
sedikit makna yang aku dapat selama beberapa minggu ini berkutat dengan makhluk
ciptaan Allah yang bernama “Ulat”,,dan sungguh banyak pelajaran dan pesan yang
aku dapat..karena sungguh ayat-ayat Allah itu tak hanya tertulis dalam Mus’ab Al quran saja,,tapi dalam setiap
tarikan nafas kita,setiap langkah kaki kita,dan setiap keajaiban ciptaan Nya..
Semoga
ini semua membuat kita dapat lebih berintrospeksi diri dan mulai ber”metamorfosis” menjadi insan yang lebih baik..
serta
jauh lebih bersyukur lagi atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah
kepada kita baik kita sadari ataupun tidak,,karena hanya dengan bersyukur maka
Allah akan menembah nikmatnya..
“la insyakartum la
azidanakum wa la inkafartum inna adzabila syadid”….”barangsiapa bersyukur atas
nikmatKu niscaya akan Ku tambah nikmatnya,dan barang siapa kufur atas nikmatKu
sungguh siksaKu amat pedih”
Semoga
kita termasuk golongan yang selalu ber”metamorfosis”
kearah kebaikan dan kebenaran dan semoga kita pula termasuk golongan
orang-orang yangsenantiasa bersyukur atas segala nikmat dari Nya..
wassalamualakum
coba ulet tadi di jadikan pestisida alami bisa apa tidak , mohon penjelasannya?
ReplyDeletekalau ulatnya terserang penyakit (misal virus),,ulat bisa digerus dihancurkan dan dijadikan pestisida nabati kok..:)
ReplyDeleteperkenalkan rizki, sy dina kuliah di ITB mau tanya rizki mendapatkan spodoptera litura dr mana? sy kebetulan ingin melakukan penelitian pada spesies yg sama? sy ingin mendapatkan spodoptera mohon infonya ya. email : dinamaulina46@yahoo.com
ReplyDeleteTerima Kasih atas informasinya min..
ReplyDelete