BELAJAR DAN BERBAGI ILMU DENGAN PETANI UNTUK MENCIPTAKAN PERTANIAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK DAN BERKELANJUTAN
Oleh: Rizki
Pradana
A34080057
Sudah
sejak lama sebutan negara agraris melekat pada tanah air kita. Selama
berabad-abad, pertanian pun telah menjadi mata pencarian utama masyarakat
Indonesia. Karena relatif lebih mudah ditekuni oleh masyarakat, maka pertanian
boleh dibilang menjadi “primadona” kala itu. Di Indonesia diperkirakan kegiatan
pertanian sudah muncul pada zaman neolitik, yaitu suatu babakan dalam periode
prasejarah. Pada zaman neolitik itu, masyarakat yang sebelumnya hidup secara
nomaden (berpindah-pindah tempat), mulai hidup secara menetap.
Hingga saat ini pun pertanian
Indonesia masih tetap bertahan dengan segala kelebihan dan kekurangannya di
tengah deru jaman yang kian menggilas. Dan selama ini pun pertanian masih
menjadi ujung tombak “kehidupan” di negeri ini. Peran pertanian Indonesia
antara lain sebagai salah satu penyerap tenaga kerja, kontribusi terhadap
pendapatan, kontribusi dalam penyediaan pangan, pertanian
sebagai penyedia bahan baku, kontribusi dalam bentuk kapital, serta sebagai
sumber devisa negara.
Untuk menjaga “eksistensi” pertanian di Indonesia, salah
satu langkah yang dapat dilakukan adalah menciptakan suatu system pertanian
terpadu dan bekelanjutan. Definisi komprehensif bagi pertanian berkelanjutan adalah
meliputi komponen-komponen fisik, biologi dan sosioekonomi, yang
direpresentasikan dengan sistem pertanian yang melaksanakan pengurangan input
bahan-bahan kimia dibandingkan pada sistem pertanian tradisional, erosi tanah
terkendali, dan pengendalian gulma, memiliki efisiensi kegiatan pertanian (on-farm)
dan bahan-bahan input maksimum, pemeliharaan kesuburan tanah dengan menambahkan
nutrisi tanaman, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu dan penggunaan
dasar-dasar biologi pada pelaksanaan pertanian.
Meski kegiatan
“agraria” di negeri ini telah berlangsung sangat lama tak berarti perjalanan
panjang pertanian di Indonesia bebas dari rintangan. Halangan dan kendala
senantiasa menghantui pertanian di Indonesia baik dalam proses perjalanannya
hingga proses pengembangannnya kearah sustainable
agriculture (pertanian berkelanjutan), mulai dari masalah penyusutan lahan,
terbatasnya sarana dan prasarana serta teknologi penunjang, adanya gangguan organisme
pengganggu tanaman (OPT), hingga masalah ketimpangan kebijakan pemerintah
selalu mengiringi perjalanan dan perkembangan pertanian di Indonesia.
Organisme
penganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas yang sangat
berpengaruh dalam proses produksi tanaman di Indonesia baik tanaman pangan,
hortikultura maupun perkebunan. Organisme pengganggu tanaman merupakan salah
satu penghambat produksi dan sering pula menjadi penyebab ditolaknya suatu produk
untuk masuk ke suatu Negara. Berdasarkan pengalaman, masih adanya permasalahan
OPT yang belum tuntas penanganannya dan perlu kerja keras untuk mengatasinya
dengan berbagai upaya dilakukan, Selain itu, dalam kaitannya dengan terbawanya
OPT pada produk yang akan diekspor dan dianalis potensial masuk, menyebar dan
menetap di suatu wilayah negara, akan menjadi hambatan yang berarti dalam
perdagangan internasional.
Sebagai
mahasiswa pertanian juga sekaligus pelaku perlindungan tanaman meliahat masalah
nyata di sektor “agraria” tersebut membuat kita tidak bisa tinggal diam. Dan
pergerakan dari kita sebagai mahasiswa proteksi tanaman pun tak bisa hanya
dijalankan seorang diri. Komunikasi dan kerjasama langsung dengan petani wajib
hukumnya untuk dilakukan. Karena seperti kita ketahui bahwa petani memiliki
pengalaman yang banyak dan aplikatif dilakukan di lapangan. Sedangkan kita
sebagai mahasiswa memiliki sedikit pengetahuan dalam hal teori yang nantinya
dapat dikembangkan dan diapliakasikan.
Di
Indonesia pertanian berkelanjutan bersumber dari pengetahuan lokal dan sudah
terbukti kesuksesannya selama bertahun-tahun, dan proses pelaksaanya pun baik
disadari ataupun tidak sudah dilakukan oleh para petani kita sendiri, hanya
saja banyak yang belum terarah dan ala kadarnya, serta perkembangannya senantiasa
menghadapi tantangan, baik dari ancaman OPT, liberalisasi pangan hingga
masuknya tanaman transgenik. Disinilah peran kita sebagai mahasiswa yang
terfokus dalam bidang pertanian khususnya perlindungan tanaman untuk menggali
potensi tersebut dari petani dan bersama-sama dengan mereka mengmebangkan sustainable agriculture ini.
Petani
pun pasti memiliki kearifan tersendiri dalam mengendalikan OPT, tapi kembali
lagi terkadang pelaksaannya masih belum optimal. Disinilah perlunya kita
menjadi sahabat petani. dan kita pun harus banyak belajar dari kearifan lokal
yang mereka miliki dan memadukannya dengan landasan teori yang kita dapat, dengan
begitu untuk mewujudkan kekuatan sektor perlindungan tanaman untuk menunjang
pertanian yang berkelanjutan bukan lagi menjadi suatu masalah yang berarti.
Salah satu bentuk pendekatan kepada petani yang dapat kita lakukan sebagai mahaswa,dapat melalui
kegiatan turun lapang, KKN, atau turut serta berpartisipasi dalam kegiatan
Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL PHT).
Besar
harapan bagi seluruh civitas akademika lulusan proteksi tanaman atau bidang
perlindungan tanaman, dapat belajar langsung ke petani dan membagi sedikit
pengetahuan yang dimilikinya, sehingga terjalin suatu hubungan yang sinergis
antara kaum intelektual dalam hal ini seluruh civitas akademika lulusan
proteksi tanaman, dan pelaku lapangan dalam hal ini petani. Dengan terjalinnya
hubungan yang sinergis tersebut pertanian yang berkelanjutan pun dapat terwujud
dan tentunya diharapakan pertanian di tanah khatulistiwa ini akan tetap lestari
dan terus berkembang lebih baik.
buat yang telah sudi untuk mampir dan pernah membuat esai yang baik dan benar,,harap memeberikan masukkan yang bermanfaat bagi penulis agar dapat berkembang lebih baik lagi..
ReplyDeleteterimakasih...^_^
WAGU !!!!!
ReplyDeleteesaimu ijin tak contoh yo
ReplyDeleteesai saya contoh ya...
ReplyDeletemksih...
yang pnya blog ini anak IPB...???
yuupz,,sama2 dari IPB nih,hehe..:p
DeleteIjin copas ya :) buat example
ReplyDeleteada juga ni essai ane
ReplyDeletehttp://iramaengineering.blogspot.com/2013/02/contoh-essai.html
setuju tuh dah langka yang pemikirannya begitu
ReplyDeleteIzin contoh ya kaka ^^
ReplyDeleteIzin contoh ya kak
ReplyDeletemantap kak, kalau boleh tau dulu kuliah dimana ?
ReplyDelete