apa kabar kawan EPICENTRUM sekalian..??
moga sehat selalu tentunya..:)
mau berbagi sedikit informasi yang semoga bisa bermanfaat bagi kita semua..
semalem waktu aku lagi asik2 nonton tipi tiba2 tiba HP aku berdering,,dan satu SMS pun masuk.
dari nomor yang tidak bernama ada SMS berbunyi seperti ini..:
“Besok tanggal 22 mei 2012 kita masuk awal bulan Rajab & barang siapa puasa 2 hari diawal Rajab seakan ibadah 2 tahun dan barang siapa mengingatkan orang lain tentang ini seakan ibadah 80 tahun…” (085722522xxx)
karena aku masih belum tau banyak soal hadist maka tak ku hiraukan SMS tersebut,,lagi pula akupun belum pernah mendengar hadist semacam itu,,ditambah lagi di akhir SMS nya tidak dicantumkan periwayat hadistnya,,hal itu yang makin membuatku tidak yakin..
Nah sekarang bagaimana tentang puasa khusus di Bulan Rajab?Apakah ada tuntunan? Adakah dalil yang mendukungnya? Atau amalan tersebut hanyalah amalan yang tanpa dasar?
Penulis Fiqh Sunnah, Syaikh Sayyid
Sabiq rahimahullah berkata,
“Adapun puasa Rajab, maka ia tidak memiliki
keutamaan dari bulan haram yang lain. Tidak ada hadits shahih yang
menyebutkan keutamaan puasa Rajab secara khusus. Jika pun ada, maka
hadits tersebut tidak bisa dijadikan dalil pendukung.” (Fiqh Sunnah, 1:
401).
Sungguh saat ini perkembangan dari teknologi informasi memungkinkan kita mengetahui banyak
hal. Inforamasi di sekitar kita dari yang paling dekat sampai di belahan
dunia lain hilir mudik di depan mata kita, mudah diakses hanya dengan
membuka sarana atau alat komunikasi yang kita punya.
Dan baru-baru ini yang sedang terjadi disekitar kita adalah adanya
broadcast messanger (baik via BBM atau SMS) yang mengutipkan hadist (atau apalah itu,,kalau menurut aku tidak dapat disebut hadist tanpa mencantumkan periwayatnya) perihal amalan puasa di awal
bulan rajab. Dan yang sangat riskan terjadi apabila orang-orang yang membaca tidak jeli dan
kritis dengan menanyakannya pada ulama atau orang yang lebih mahfum mengenai dalil, tapi malah justru langsung
menyebarkannya.
Hal ini tentunya sangat
berbahaya. Karena jelas dengan percaya dan menyebarkan pesan tersebut tidak hanya akan menjerumuskan diri kita pada amalan yang
sesat (tidak jelas), tetapi kita juga terlibat untuk ikut menyesatkan saudara kita.
Dari sekian banyak hadist, bisa jadi hadist itu masuk kategori
dhoif/lemah, dan lebih celaka lagi jika hadist yang kita sebar adalah
hadist palsu.
Nah bebrapa hadist di bawah ini aku dapatkan dari millist sebelah, mohon jika berkenan bisa dishare
بِسْــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sehubungan dg maraknya ajakan shaum di bulan rajab, Benarkah dicontohkan oleh Nabi kita…???
Adalah benar ada hadits 4 buah hadits yang populer tentang puasa di Bulan Rajab, yaitu:
1. Barang siapa yg berpuasa sehari pd Bulan Rajab, (ganjarannya) sama dg berpuasa sebulan. (HR Al-Khathiib dari Abi Dzar).
Penjelasan:
Sanad dari Hadits ini sangat dha’iif (lemah) sehingga tidak diperbolehkan untuk dijadikan dasar untuk melakukan ibadah.
Sanad dari Hadits ini Maudhu' (palsu). Jadi jelas tidak bisa dijadikan dasar utk melakukan ibadah.
Sanad dari Hadits ini pun serupa dengan yang no.2 yaitu Maudhu' (palsu). Jadi jelas tidak bisa pula dijadikan sebagai dasar untuk melakukan ibadah.
4. Barangsiapa yg menghidupkan satu malam dari bulan Rajab (melakukan shalat malam) dan berpuasa padanya satu hari, maka Allah memberi makan kepadanya dari buah2an surga. (HR Husein)
Penjelasan:
Sanad dari Hadits ini pun juga Maudhu' (palsu). dan pastinya tidak bisa pula dijadikan sebagai dasar untuk melakukan ibadah.
Nah jadi kesimpulannya adalah:
Tidak ada keterangan yg sah dan kuat bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa sunah seperti hadits-hadist di atas, apalagi seperti yang disebarkan lewat BBM atau SMS yang bahkan sama sekali tidak dicantumkan dengan jelas sumber dan periwayat hadistnya.
Sehubungan dg maraknya ajakan shaum di bulan rajab, Benarkah dicontohkan oleh Nabi kita…???
Adalah benar ada hadits 4 buah hadits yang populer tentang puasa di Bulan Rajab, yaitu:
1. Barang siapa yg berpuasa sehari pd Bulan Rajab, (ganjarannya) sama dg berpuasa sebulan. (HR Al-Khathiib dari Abi Dzar).
Penjelasan:
Sanad dari Hadits ini sangat dha’iif (lemah) sehingga tidak diperbolehkan untuk dijadikan dasar untuk melakukan ibadah.
2. Barang siapa yg berpuasa 3 hari pd bulan Rajab, dituliskan
baginya (ganjaran) puasa satu bulan. Dan barang siapa yg berpuasa 7 hari
pd bulan rajab maka Allah tutupkan daripadanya 7 buah pintu dari pintu2
api neraka. Dan barang siapa yg berpuasa 8 hari pd bulan rajab, maka
Allah membukakan baginya 8 buah pintu dari pintu2 surga. Dan barang
siapa yg berpuasa pd tengah bulan rajab maka akan menghisab DIA dg hisab
yg sgt mudah. (HR Asy-Syaikh)
Penjelasan:Sanad dari Hadits ini Maudhu' (palsu). Jadi jelas tidak bisa dijadikan dasar utk melakukan ibadah.
3. Barang siapa yg berpuasa satu hari pd bulan rajab, dan
bangun pd malam harinya (melakukan shalat malam), maka Allah akan
membangkitkan dia pd hari kiamat dlm keadaan aman, dan dia berjalan di
atas shirath dlm keadaan tahlil dan bertakbir.
Penjelasan: Sanad dari Hadits ini pun serupa dengan yang no.2 yaitu Maudhu' (palsu). Jadi jelas tidak bisa pula dijadikan sebagai dasar untuk melakukan ibadah.
4. Barangsiapa yg menghidupkan satu malam dari bulan Rajab (melakukan shalat malam) dan berpuasa padanya satu hari, maka Allah memberi makan kepadanya dari buah2an surga. (HR Husein)
Penjelasan:
Sanad dari Hadits ini pun juga Maudhu' (palsu). dan pastinya tidak bisa pula dijadikan sebagai dasar untuk melakukan ibadah.
Nah jadi kesimpulannya adalah:
Tidak ada keterangan yg sah dan kuat bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa sunah seperti hadits-hadist di atas, apalagi seperti yang disebarkan lewat BBM atau SMS yang bahkan sama sekali tidak dicantumkan dengan jelas sumber dan periwayat hadistnya.
Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram yang Allah subhanahu wata’ala muliakan sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ
شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا
فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua
belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kalian menzhalimi (menganiaya) diri kalian dalam
bulan yang empat itu.” [At-Taubah: 36]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menyebutkan bahwa empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah,
Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab sebagaimana dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim rahimahumallah dari shahabat Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu.
Dinamakan bulan haram karena kemuliaan dan kehormatan
bulan tersebut melebihi bulan-bulan yang lain, sehingga pada bulan-bulan
ini Allah haramkan peperangan, kecuali jika musuh (orang-orang kafir)
yang lebih dahulu memulai penyerangan terhadap kaum muslimin. atau juga keempat bulan tersebut dapat dikatakan sebagai bulan suci umat Islam (dan Ramadhan bukan termasuk bulan suci lho).
Jadi teman teman EPICENTRUM sekalian kalau mau ibadah puasa sunnah mah, ya yang pasti-pasti aja seperti senin+kamis, atau puasa daud, atau puasa 3 hari di pertengahan bulan ( ayyamul bidh tanggal 13,14,15 bulan hijriah) saja, kalau puasa-puasa itu Insya Allah dalilnya shahih.
banyak beribadah di Bulan Rajab baik dilakukan karena memang bulan ini adalah bulan baik, bulan suci (bulan haram), tapi yang keliru adalah meyakini dan MENGKHUSUSKAN ibadah-ibadah ini dengan fadhilah tertentu yang hanya bisa diraih di bulan Rajab, dan tidak pada bulan lainnya. Jika seperti ini, maka membutuhkan dalil shahih yang khusus, baik Al Quran atau As Sunnah. Jika tidak ada maka hal itu menjadi ibadah muhdats (baru) dan mengada-ngada.
banyak beribadah di Bulan Rajab baik dilakukan karena memang bulan ini adalah bulan baik, bulan suci (bulan haram), tapi yang keliru adalah meyakini dan MENGKHUSUSKAN ibadah-ibadah ini dengan fadhilah tertentu yang hanya bisa diraih di bulan Rajab, dan tidak pada bulan lainnya. Jika seperti ini, maka membutuhkan dalil shahih yang khusus, baik Al Quran atau As Sunnah. Jika tidak ada maka hal itu menjadi ibadah muhdats (baru) dan mengada-ngada.
jangan kita nodai kesucian Bulan Rajab dengan ikut menyebarluaskan informasi yang dalail tidak jelas atau samar-samar,,sebelum kita memahami atau mengetahui dasarnya sebaiknya kita jangan ikut-ikutan dulu, karena menurut hadist:
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abu Tholib, cucu Rosululloh
sholallahu ‘alaihi wa sallam dan kesayangan beliau rodhiallohu ‘anhuma,
dia berkata: ”Aku telah hafal (sabda) dari Rosululloh sholallahu ‘alaihi
wa sallam: “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang
tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i. Tirmidzi berkata: Ini
adalah Hadits Hasan Shahih)
semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi kita semua..
allahu a'lam bish showab..
wassalamulaikum wr.wb..
Wah, bahayakan kalau kita taksub mempercayai... Oh yer, saya sudah jumpa button follower tu. Malu rasanya kerana tak berhati-hati mencari... :)
ReplyDeletetak ape lah mak cik,,terimakasih dah mampir..
Deletebelajar cakap melayu juga saye,hehe..:p
Sama nih, banyak dapat broadcast bertebaran semacam ini di bbm. Kadang yang nyebar2in segala macem tentang bulan Rajab dengan hadits lemah bahkan palsu maen asal sebar aja. Semoga yang nyebarin pada baca tulisan ini supaya ga asal broadcast lagi :D
ReplyDeleteiya mbak sekedar berbagi,,soalnya takut kalau bukan hadist sahih jatuhnya jadi bid'ah,,kan gak lucu klo jadi dosa gara2 masalah BBM atau SMS,,makanya suruh ninggalin keraguan..:)
Deletesilahkan disebarkan jika dianggap bermanfaat..:)
makasih sobat, saya gk bakal gampang percaya :)
ReplyDeletesama2 semoga kita bisa lebih berhati-hati lagi ya sob dengan hal2 spt ini..:)
Deletemudah-mudahan teman-teman yang lain juga tetap kritis menanggapi BBM atau SMS yang beredar terutama untuk yang tidak jelas dalilnya ^^
ReplyDeletemakanya belajar tak cukup hanya ilmu dunia,,ilmu agama pun wajib hukumnya dipelajari agar tak terjebak dengan hal2 subhat spt ini..:)
Deletesebab tue kita jangan men percaya je trus...kena tau benda tue btul atau tak.
ReplyDeleteiye mak cik,betul sangat,jika nak menyebarkan harus tau dasar ilmunya..:)
Deletesepakat.
ReplyDeleteuseful writing in useful site.
salam ukhuwwah
terimakasih,,kalau ane ada yg salah juga tolong diingatkan..:)
Deletesalam ukhuwwah,dengan assalamualaikum..:)
salam kenal ya..makasih ziarah blog..moga banyakkan amalan di bulan rejab..insyaallah..
ReplyDeleteamiien moga selalu bermanfaat bagi semua orang..:)
Deletenah..aku juga dapet tuh sms kaya gitu..
ReplyDeleteheheh.. aku mah gk hirau'in.. haha :p
nah bener banget,klo gak ngerti mah mendingan gak usah dihirauin,,daripada ikut nyebar2in tapi belum tentu bener jg yg dsebarin,hehe..:)
Deleteya seandainya ada keraguan dalam melaksakanan ibadah kalau saya pribadi,,saya tdk kerjakan,,toh yg wajib saja sering telat waktunya,,:) salam kenal sob,,follow back sukses
ReplyDeleteiya sob kalau urusan ibadah memang kudu ati2 apalagi berkaitan dengan dalil,kalau ragu mending jangan diikuti dulu,,sukur2 berusaha cari kebenarnnya..:)
ReplyDeleteassalammualaikum...balas singgahan. Terima kasih di atas perkongsian maklumat di dalam entri ini.
ReplyDeleteSelamat berblogging ye. Salam kenal dari Kuala Lumpur Malaysia :)
salam kenal juge mac cik..:)
Deletemakasih, tulisannya sangat berarti, kadang-kadang kita beribadah hanya ikut-ikutan tidak tahu menahu dalil yang jelas, takutnya yang jelas-jelas ada dalilnya kita abaikan terus yang nda jelas dalilnya kita ikuti :P
ReplyDeleteitulah pentingnya menuntut ilmu,baik itu ilmu dunia,juga ilmu agama..:)
Delete