Kebun binatang
ragunan Jakarta..
pintu gerbang Taman Margasatwa Ragunan |
Siapa yang
tak kenal salah satu objek wisata yang terbilang paling diminati di ibu kota
ini.baik tua-muda, kakek-nenek, anak-anak, ibu-ibu, hingga remaja memadati
taman satwa ini.
Dan saat
liburan bulan Desember ,,lalu akau sempatkan untuk mengunjungi tempat ini
bersama seseorang yang special buat aku,hihi..
awalnya gini..Katanya sih
si dia belum pernah naik busway dan
pengen ngrasain naik Bus Transjakarta,,daripada
ke jakarta cuman buat naik busway doang mah rugi,mending sekalian jalan-jalan,,dan
akhirnya aku menyusun paket liburanku sendiri bersama “si dia”.
Akhirnya diputuskan
ada dua Destinasi yang akan dikunjungu dalam paket liburan “Trip to Batavia” with Rizki n Azka,hehe
Yang pertama
adalah tempat penangkaran primate terbesar di Indonesia (Bahkan dikatakan yang
terbesar di DUNIA ) apalagi kau bukan Pusat Primata Schmutzer. Tapi postingan
ini bukan becerita tentang Schmutzer..dan yang kedua adalah kawasan Kota Tua Jakarta.
Karena pusat primata
ini ada di kawasan Taman Margasatwa Ragunan makanya postingan Trip to Batavai (part1) akan becerita tentang Ragunan.
Perjalanan dimulai
dari BOGOR dengan Kereta yang namanya keren banget Commuter line (baru tau klo
KRL ekonomi AC ganti nama,,habis gak diundang pas syukuran ganti namanya
sih,hehe),,dari stasiun bogor sekitaran pukul 08.30 menuju stasiun Manggarai
yang ditempuh kurang lebih 1jam alias 60menit alias 3600detik,jadi tiba di
manggarai sekitaran pukul 09.30..
Dari stasiun
manggarai berjalan kaki kurang lebih 300meter menuju shelter busway ditemani
mentari pagi dan mentari hatiku #mencobagomal sekitar 5menit,tak lama menunggu
kami langsung nai bus Trasjakarta dari
shelter manggarai kearah Shelter Halimun untuk Transit dan melanjutkan perjalanan kearah Shelter ragunan.
Taaa daaa….
Pukul 10.30
aku dan Azka pun tiba di gerbang masuk Taman Margasatwa Ragunan.
Sweet memory |
Taman
Margasatwa Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Cikini dan kemudian dipindahkan
ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada tahun 1966. Taman Margasatwa Ragunan
dihuni oleh lebih dari 260 jenis satwa, termasuk satwa yang langka dan terancam
punah dari Indonesia maupun dari sebagian dunia. Jumlah keseluruhannya adalah 3122
ekor satwa, termasuk burung-burung. Peragaan ini dapat dinikmati oleh para
pengunjung. Pertunjukan-pertunjukan ini juga dapat membantu pegawai Taman
Margasatwa Ragunan untuk melindungi dan memperbanyak margasatwa Indonesia.
Langsung aja
gak peke ba-bi-bu langsung kita beli tiket, Harga tanda masuk (HTM) Kebun Binatang Ragunan, yang berda di bilangan Jakarta Selatan ini
adalah Rp 4.000 per orang dewasa dan Rp 3.000 per anak-anak sekali masuk. Harga
tersebut diklaim pengelolanya sebagai tiket kebon binatang termurah sedunia. (kira-kira fasilitasnya
juga murah gak ya,hehe..mari kita lihat)
Welcome to Ragunan |
Dari pintu
masuk si Azka gak sabar pengen langsung ke Schmutzer,,tapi aku bilang “udah
sampai Ragunan saying kalau gak jalan-jalan dulu”,,dan akhirnya dia bilang “oke
jalan-jalan dulu tapi jalannya yang kearah Schmutzer yaa,hehe”
Satwa pertama
yang dijumpai adalah ini…..
Pelican bird |
Burung cantik
ini adalah salah satu burung akuatik koleksi TMR (Taman Margasatwa Raguanan).ayo
dilihat sambil kenalan sama si cantik ini,..
Burung ini
biasanya putih atau sebagian besar putih. Sayap dan ekor sebagian berwarna
hitam. Pada bagaian dada putih,punggung hitam, tungging hitam, tunggir putih.
Selama musim mengeram warna kulit yang sulah, paruh, kantung, tenggorok, dan
kaki menjadi lebih jelas. Ciri lainnya iris cokelat pucat, kulit muka tidak
berbulu dan paruh berwarna merah jambu, kaki cokelat. Mempunyai kelenjar
minyak. Perbedaan morfologi antara jantan dan betina tidak jelas, sehingga agak
sukar membedakan pelikan jantan dengan pelikan betina.
Paruhnya
lucu, berwarna merah jambu gitu, besar dan lurus, dilengkapi juga dengan kait
pada ujungnya yang berwarna kuning dan kantong besar. Paruh bagian bawah
berfungsi untuk menyimpan makanan.
dicuekin gueeh..>,< |
setelah
bermain-main sama burung,,kita lanjut lagi cari jalan kearah Schmutzer,,eh
ditengah perjalanan ketemu ini….
papah-mamah (kisah sepasang gajah tua) |
Bahasa
kerennya sih Elephas maximus sumatranus alias
kalau diartikan perkata elephas (Gajah), maximus (Besar), sumatranus (Sumatra)
jadi Gajah Besar dari Sumatera (hehe,,agak ngaco deh kayaknya).
Yang bener
artinya cukup Gajah Sumatera aja (gak pake “aja” deng,hehe). Mamalia darat
terbesar koleksi Kebun Binatang Ragunan ini sub-jenisnya ditemukan juga di
India, Sri Langka, Thailand, dan Malaysia. Lama kehamilan gajah betina adalah
20-22 bulan, dan berat bayi gajah ketika lahir berkisar antara 50-120 Kg. (kata Mbah GOOGLE,hehe)
Pada hari
libur dan hari besar, pengunjung TMR bisa naik ini lho, antara pukul
10.00-15.00, dengan membayar Rp. 5.000/orang (3 tahun ke atas). Lokasinya
berada di dekat pintu barat Kebun Binatang Ragunan. Tapi karena keterbatasan
waktu kita gak coba buat naik si gajah ini,hehe..
Aku bisa pegang Gajah ^_^ |
Lanjut lagi
habis liat yang besar besar,,kita llangsung menuju Schmutzer,habis sebenarnya
tujuan utama kita ya Pusat Primata ini,,tapi para pembaca harap bersabar karena
untuk Schmutzer akan diceritakan disini
Oke karena
gak sempet muter-muter ke satwa lain maka akan saya cerikan aja apa yang ada di
ragunan buat referensi para Treveller sekalian.
Dan info ini di himpun dari sumber yang insyaAllah akurat,hehe..
Oke Check it out……
Jika teman-teman
treveller belum sempat pergi ke Pulau Komodo, di Kebun Binatang Ragunan juga
terdapat beberapa ekor Komodo (Varanus
komodoensis) dengan ukuran yang cukup besar. Komodo di Kebun
Binatang Ragunan ini bisa diam dalam waktu yang lama, sebelum ia bergerak untuk
berpindah tempat. Komodo hanya ditemukan di habitat aslinya di Pulau Komodo,
Pulau Padar, Pulau Rinca dan di Flores Barat.
The Real Dragon |
Makanan
Komodo adalah babi hutan, kambing, kerbau, kuda, dan rusa. Komodo betina bisa
bertelur sebanyak 20 nutir, yang dieraminya selama 8-10 Bulan. Komodo bisa
hidup hampir sama dengan panjang usia manusia, yaitu 50 – 60 tahun. (sumber: Aroengbinag)
Dari
sumber yang sama nih
rusa dan jerapah |
Sekelompok
Rusa Totol (Axis axis
erxleben di Kebun Binatang Ragunan. Hewan ini berasal dari India
sampai Sri Lanka, yang pada mulanya didatangkan ke Istana Bogor oleh Thomas
Stanford Raffles, sekitar tahun 1814.
Di
latar belakang adalah kandang Jerapah (Giraffa
Camelopardalis Reticulatus), koleksi Kebun Binatang Ragunan, yang berasal
dari daerah Afrika. Binatang yang bisa hidup sampai berusia 25 tahun ini lama
kehamilan betinanya adalah sekitar 15 Bulan.
nah ada satu lagi yang menarik di TMR
Predator bird |
Elang Bondol
(Haliastur indus)
di Kebun Binatang Ragunan, dengan bulu berwarna coklat kemerahan, sedangkan
bulu kepala dan lehernya berwarna putih.
Selain di
Indonesia, elang koleksi Kebun Binatang Ragunan ini juga ditemukan di Sri
Langka, Asia Tropis, Cina Selatan sampai ke bagian Utara Australia. Makanannya
adalah hewan mamalia kecil, juga ikan, katak, ketam, ular, dan kadal.
Meskipun
paruh elang tidak bergigi sebagaimana hewan pemangsa lainnya, namun karena
bentuknya yang melengkung, tajam dan kuat, maka elang bisa dengan mudah
mengoyak tubuh mangsanya untuk ditelan atau diberikan kepada anaknya.
nah itu tadi sedikit cerita dari Taman Margasatwa Ragunan semoga bermanfaat dan selamat Jalan-jalan...
Salam Treveller
Sayaaangnyaa blm sampaaii muter" ragunan... Hihieee :D
ReplyDeletehabis kamunya udah ngebet ke Schmutzer,,lagi pula emang tujuan utama kita kan emang Scmutzer sama kota tua to?,,yowis lain kali deh ke kebun binatang,hehe
ReplyDelete