Jujur saya menulis ini terinspirasi dari posting mengenai proposal nikah..
oke,,siapa sih yang gak mau menyegerakan untuk memenuhi separuh agama Allah dengan menikah..
ketika hati sudah siap,,hidup sudah mapan,,proposal sudah disusun secara  matang,,eee...tapi malah masih bingung milih2 calon istri,,kan malah  gawat,jadinya gak nikah2 deh...
mungkin disini saya ingin menyampaikan beberapa kriteria untuk memelih  calon istri yang sesui dengan pandangan Islam,,semoga bermanfaat dan  memberi sedikit pandangan tentang kriteria calon istri yang  tepat..(khususnya buat yang udah mampu n siap buat nikah,hehe)
Sebagian orang, mendefinisikan wanita idaman mungkin sebagai wanita yang  cerdas, cantik, seksi, aduhai, dan sedap dipandang mata. Selain itu  mungkin juga da yang menambahkandengan kaya, sampai ada orang yang  beranggapan bahwa “yang penting, cantik, pintar, cerdas, kaya, tidak  cacat, mencintai dengan sepenuh hati, dll”.
Setiap orang mempunyai kriteria masing² dalam mendefinisikan wanita  idamannya, sedangkan ALLAH dan RasulNYA telah mensifati seorang wanita  idaman adalah seorang wanita yang sholehah. Bagaimana mengetahui wanita  itu sholehah atau tidak ?
Mari kita lihat petunjuk yang diberikan Rasulullah
1. Taat Beragama
Rasulullah SAW bersabda :
“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya,  karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan  tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menunjukkan kriteria umum yang biasanya menjadi bahan  pertimbangan seorang laki² dalam memilih seorang wanita, dan Rasulullah  memerintahkan kita untuk memilih karena agamanya, maksudnya adalah  wanita yang ta’at dengan agamanya, wanita yang taslim dengan aturan² dan  hukum² dalam ISLAM. Dan dikabarkan bila kita memilih wanita tersebut  karena agamanya, niscaya kita akan beruntung, karena akan menenangkan  jiwa. Kemudian dengan seorang wanita yang paham akan agamanya, dan gerak  geriknya selalu sesuai dengan agama, hal ini sudah meliputi segala  kebaikan yang ada padanya, termasuk aqidahnya akhlaknya yang islami, dan  keta’atannya.
2. Perawan
Rasulullah pernah bersabda kepada sahabat beliau, Jabir Radhiallohuanhu sepulang dari perang Dzatur Riqa’
“Wahai Jabir, apakah nanti kamu akan kawin?” Saya menjawab: “Ya, wahai  Rasulullah.” Sabdanya: “Dengan janda atau perawan?” Saya menjawab:  “Janda.” Sabdanya: “Mengapa bukan perawan, supaya kamu dapat bergurau  dengannya dan ia pun dapat bergurau denganmu?” Saya menjawab:  “Sesungguhnya bapakku telah wafat saat perang Uhud, sedangkan beliau  meninggalkan tujuh anak perempuan kepada kami. Oleh karena itu, aku  menikah dengan seorang janda perempuan yang ‘mumpuni’, ia dapat mengasuh  mereka dan melakukan kewajiban terhadap mereka.” Sabdanya: ” Engkau  benar, insya Allah.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadits diatas mendorong kepada kita untuk memilih wanita yang masih  perawan, yaitu perempuan yang belum pernah bersetubuh atau belum pernah  menikah.
Meski diutamakan untuk memilih perawan, tetapi bukan berari memilih  janda bukan keutamaan, hal ini terlihat dari hadits diatas, kenapa  sahabat Jabir memilih seorang Janda. (Allohu’alam)
3. Berakhlak Baik
Mendapatkan seorang wanita yang berakhlak baik sesuai dengan apa yang  dituntunkan dalam Al Qur’an wa Sunnah, merupakan kenikmatan dan rizki  yang sangat besar. Diantara beberapa sifat dan akhlak baik adalah  penyabar, amanah, tidak materialis dan selalu ridho, senang menyambung  ikatan kerabat, pandai menyimpan rahasia, ridho terhadap ujian dan  nikmat dari ALLAH, tidak bersolek ketika keluar rumah, besar kasih  sayangnya kepada anak kecil, perangai dan kata-katanya menyenangkan,  besar cintanya dan hemat.
4. Memikat Hati
ISLAM tidak melarang kita untuk memilih seorang wanita yang cantik, dan  memikat hati. Tetapi tetap yang kita utamakan adalah agama dan  akhlaknya, karena hal tersebut lebih utama dan lebih menenangkan jiwa.
ALLAH berfirman dalam penggalan surat An Nisaa ayat 3 :
“Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)  perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), kawinilah  wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, …”
5. Kufu’ dalam beragama
Yang dimaksud se kufu’ dalam beragama adalah, setara atau sepadan.  Dalampengertian yang lain sekufu’ adalah kedudukan setara antara calon  suami dan calon istri. Dalam hal ini yang dianjurkan sekufu’ adalah  dalam amsalah agama. Kenapa ? Karena agama merupakan bekal utama yang  melandasai kemampuan dan tanggung jawab seorang perempuan untuk menjadi  istri yang shalihah.
Islam mengajurkan memilih yang sekufu dalam beragama tujuannya agar  tercipta keluarga sakinah mawaddah dan warahmah. Bila antara suami istri  terdapat perbedaan-perbedaan mencolok dalam bidang akhlaq dan ibadah,  apalagi istri jauh lebih rendah daripada suami, hal ini semacam ini akan  menghambat upaya menciptakan rumah tangga yang dipenuhi kemesraan,  kebahagiaan, dan penuh tanggung jawab kepada Allah. Demikianlah, karena  istri yang tidak kufu’ memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai  baik buruk suatu masalah sehingga dalam rumah tangga muncul dua norma  yang bisa berbeda. Hal ini sangat berbahaya bagi pembinaan akhlaq suami  istri dan anak-anaknya. Bukanlah tujuan setiap orang membina rumah  tangga adalah untuk memperoleh kebahagiaan sebesar-besarnya di dunia dan  keselamatan di akhirat kelak? Kalau tujuan semacam ini tidak dapat  diwujudkan, yang akan terjadi adalah perselisihan yang menyebabkan  perderitaan.
6. Subur
ISLAM mengajurkan untuk memilih wanita yang subur, hal ini sesuai dengan anjuran dari Rasulullah dalam haditsnya
“Kawinlah dengan perempuan pecinta lagi bisa punya anak banyak (subur)  agar aku dapat membanggakan jumlahmu yang banyak di hadapan para nabi  pada hari kiamat nanti.”
(H.R. Abu Dawud dan Nasa’i)
Tujuan utama menikah adalah untuk mendapatkan keturunan, maka dari itu  kita dianjurkan untuk memilih wanita yang subur. Jika kita mendapati  bahwa wanita yang kita pilih ternyata tidak subur, maka bersabarlah dan  tetap berusaha dan berdoa serta berharap hanya kepada ALLAH semata.  Lakukanlah usaha yang syar’i, jangan ke dukun, atau kyai yang memberikan  petunjuk² tidak sesuai dengan petunjuk Rasulullah.
7. Mudah Dilamar
Saat ini banyak para wanita yang terkadang bila ingin dinikahi akan  meminta mahar yang sangat besar sehingga akan memberatkan calon suami  yang akan menikahinya. Padahal hal ini bertentangan dengan petunjuk dari  Rasulullah.
“Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu bila ia mudah dilamar, murah maskawinnya, subur peranakannya.”
(H.R.Ibnu Hibban, Hakim, dan lain-lain, dari ‘Aisyah)
Hadits diatas menjelaskan bahwa wanita yang membawa berkah adalah  seorang wanita yang mudah dilamar dan murah mas kawinnya dan subur  peranakannya.
Mudah dilamar maksudnya adalah, menerima lamaran seorang laki² muslim  yang ta’at beribadah, dan baik akhlaknya tanpa melihat status kekayaan,  sosial, ketampanan dan pekerjaan.
Meski begitu bagi laki² yang ingin melamar hendaknya juga telah  mempunyai pekerjaan (usaha atau nafkah bagi istri) dan mempersiapkan  tempat tinggal sebelum meminang seorang wanita yang dipilihnya. Hal ini  adalah lebih baik dan menenangkan hati bagi wanita yang akan  dinikahinya. Jika belum maka janganlah berhenti berusaha dan tetap  berharap serta berdoa kepada ALLAH semoga ALLAH membukakan pintu rizki  selebar-lebarnya dengan menikah.
Demikian tulisan diatas semoga bermanfaat bagi saudara2ku yang sudah  siap buat memenuhi separuh agamanya tapi masih bingung milih2 calon  istri,,semoga dapat menjadi refrensi dalam memilih calon pendamping  hidup yang tepat.. 
Meski begitu kita mengetahui bahwa tidak ada yang sempurna, baik pria  maupun wanita, tetapi setidaknya kita ada petunjuk dalam mengusahakan  diri kita untuk menjadi lebih baik dihadapan ALLAH. Semoga dimudahkan.  Amin ..
Allohu’alam bishowab.
nice post gan....
ReplyDeletereferensi untuk masa depan nih...
buat refrensi dalam memilih pendamping hidup Gan...
ReplyDeletemaklum mahasiswa tingkat3 selan cari refrensi buat peneltian jg refrensi Istri,hahaha...:p
i like this..
ReplyDelete:)