“.....Berkenankah engkau menjadi rembulan di langit hatiku?, hati yang merindukan lembut cahayanya?”
“.....Berkenankah engkau menjadi Aisyah-ku? Seperti kehadiran Aisyah r.a. dalam kehidupan Nabi SAW?, berkenankah engkau menjadi istriku?”
Bidadari itu terdiam mendengar apa yang kukatakan. Ia tak berucap meski hanya sepatah kata, pandangannya menerawang angkasa. Sejenak kemudian ia menatapku, lalu ia alihkan pandangannya ke pepohonan yang tumbuh di sekeliling kami.
Air mata .... mengalir lembut .... lembut sekali .... di pipinya ...
------- --------- --------- --------- --------- -------- -------- ------- --------- --------- ------- ------ ------ ----
Pagi ini dua kali sudah aku baca sepenggal percakapan dalam novel itu,,dan dau kali pula hatiku tersentuh dengan kalimat
“.....Berkenankah engkau menjadi Aisyah-ku? Seperti kehadiran Aisyah r.a. dalam kehidupan Nabi SAW?, berkenankah engkau menjadi istriku?”
,,senantiasa terbayang dalam benakku kapan ya kira-kira pertanyaan itu akan aku ajukan untuk seorang wanita shalihah yang akan menghiasi hariku dan melengkapi separuh agamaku??,,
mungkin untuk hal yang satu ini masih perlu interval waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan segala sesuatunya..dan sebelum mencapai saat itu,harus aku lalui terlebih dahulu apa yang ada saat ini,harus aku jalani apa yang seharuasnya dijalani..tapi siapa ya kira-kira seorang wanita yang beruntung itu??,, aku pun tak pernah tau,,
dalam hal ini hanya dua kemungkinan yang ada..:pertama: Aku memang belum bertemu dengan seseorang itu. Atau kedua: Aku sudah bertemu dengannya tetapi antara kami belum saling menyadari bahwa kita saling berjodoh..(aku berharap kemungkinan yang kedua aja deh,<semoga kita berjodoh ya>hehehe..;p)..atau semoga setelah ini kami saling menyadari..
“Rembulan di Langit Hatiku” benar-benar menginspirasiku untuk segera menemukan seorang “belahan jiwa” yang akan mendampingi setiap langkah-langkahku menapaki setiap jengkal nafas kehidupan dari Nya dan melengkapi separuh agamaku..
Barangsiapa menikah (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai) separo agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separonya lagi. (HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi)
------- --------- --------- --------- --------- -------- -------- ------- --------- --------- ------- ------ ------ ----
Semabari menanti datangnya sang bidadari hati, mungkin beberapa lirik syair dalam novel “Rembulan di Langit Hatiku” dapat memberi sedikit kesejukan dalam hati yang tengah dirindu tuk segera menyempurnakan separuh agama..
bagi yang ingin menikmati alunan nada dari syair tersebut dapat download juga kok..
semalat bersenandung dan bagi yang sudah punya calon atau sedang rindu untuk menikah ayo disegerakan..\^_^/