Assalamulaikum...
Wah udah lama juga nih aku gak nge-Galau..
Nah sobat EPICENTRUM semua, kali ini aku posting tentang kegalauan aku tadi malam,,mau tau apa itu,,yuk dilanjut bacanya yaaa,hehe..
Enaknya dimulai darimana nih ceritanya,,dimulai dari titik nol jakarta aja gimana, atau dari garis khatulistiwa (loh apa hubungannya coba,hehe)..
oke2 gak usah berlama-lama,,dimulai dari semalem aja deh, saat aku lagi asik chattingan sama temen aku satu jurusan,,dan tiba-tiba dia nyeletuk kek gini: "tanggal 16 besok ikut ke Semeru yuk" ....mak Jleeebb... dan aku cuman bilang "aku masih galau penelitian masbro" (tetep dengan gaya cool Level Dewa,,padahal hati udah ngebul kaya wedus gembel)
Entah kenapa tiap ada orang bilang mau naik gunung ini,,atau mau naik gunung itu,,hati ini terasa panas,,apa lagi kalau itu gunung aku belum pernah mandakinya..pasti klo ada yg bilang mau naik ke gunung anu ("gunung anu" kek mana ya bentuknya,hehe..:p) dan aku gak bisa ikut pasti ada rasa nyesek gitu di hati..
Seolah-olah ada rasa gengsi yang besar disana,,memang jujur sih,mendaki gunung buatku (atau mungkin juga bagi beberapa orang) masih menjadi sebuah pertaruhan gengsi tersendiri..meski diluar kelihatan biasa aja,,tapi dalam hati pasti ada perasaan "pokoknya gue harus bisa lebih dari elu"..
di dalam hati masih ada rasa "Kemenangan" (kebanggaan) kalau bisa lebih dari orang lain..
Tetapi hal itu masih bisa dibilang manusiawi sob,,karena memang setiap orang di dunia ini diciptakan untuk saling berkompetisi satu sama lain,,baik dalam hal akademik, kehidupan, pekerjaan, hingga mendapat pasangan hidup adalah sebuah ajang kompetisi (baik terlihat atau tidak,,baik disadari atau tidak)..
Tak berbeda dengan urusan yang satu ini,,apalagi kalau bukan "Naik Gunung", masih ada secuil perasaan kompetisi disana..padahal seorang pendaki sejati bukan gengsi yang utama,,tapi bagaimana kita bisa menghormati dan mencintai alam sebagai wujud syukur kita kepada Allah yang telah menciptakan alam dengan segala keindahannya untuk di nikmati manusia..
Akhirnya untuk menghilangkan kegalauanku akan hal ini,,justru aku bukan menjauh dari hal-hal yang berkaitan dengan "Naik Gunung",,tapi aku mencari pencerahan dari para master-master Adventurer,,termasuk membaca filosofi-filosofi dari tulisan dari Bang Herman Lantang dan dari situlah aku tersadar akan makna sejati dari "Pencinta Alam" dan "Naik Gunung".
Dari beberapa Master Adventurer pun aku menyadari bahwa Mendaki gunung adalah olahraga yang tak ada gelar juara didapat disana... tak kan ada gelar juara tersemat di pundak kita tatkala kita telah bersusah payah
berjibaku raga mendaki tingginya gunung dan berhasil menggapai puncaknya
Lantas apa yang kemudian yang dicari dalam pendakian gunung? Hampir semua pendaki akan menjawab: Kepuasan menikmati alam. Jawaban klasik dan biasa. Tetapi itulah ritme kehidupan, terkadang klasik, tetapi dirindukan..
Jujur aku pun dapat judul postingan ini dari teman-teman sherpa di Belantara Indonesia,,dan disana ada salah satu tulisan yang benar-benar mebuatku jadi lebih adem,,kurang lebih begeni kutipannya
"Apakah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay saat mendaki Gunung Everest (8848 mdpl) pada tahun 50 an menjadi juara dunia dengan alasan mampu menggapai puncak tertinggi di dunia?"
"Ataukah Walter Bonatti disebut menjadi juara pendaki K2?"
(Perlu diketahui, K2 memiliki ketinggian 8816 mdpl danmenjadi puncak tertinggi setelah Everest di bumi tersebiut adalah bagian dari TOP OF THE WORLD yang menjadi target setiap pendaki gunung di dunia ini, sejak puluhan tahun lalu.)
Apakah Keduanya menjadi Juara Dunia Pendaki Gunung.?? tidak begitu kenyatannya sob..
Bahkan, sang Dewa Gunung "Hillary dan Bonatti",, meskipun mereka berdua sudah mencapai ketinggian 8848 mdpl
dan 8816 mdpl yang paling tinggi di duniapun tidak pernah merasa bahwa mereka menjadi Juara Dunia
dalam mendaki gunung..Kita semua tahu bahwa
semua puncak diatas 8000 mdpl di planet bumi ini hanya ada di Himalaya. Maka mendaki puncak manapun di 8000 mdpl Himalaya haruslah teken "kontrak mati", artinya: Jika kita gugur di sana kita sudah siap dikubur atau terkubur dengan ikhlas.
Sugguh dari hal ini aku jadi banyak belajar dari para legenda pendaki gunung,, Mr. Hillary, Mr. Bonatti, Soe Hok Gie, Bang Herman Lantang yang telah menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada yang namanya "juara pendaki gunung" di dunia ini. Dan alam adalah sekolah bagi siapa saja yang mau belajar,,serta alam adalah tempat mencari cinta ketika kita tak lagi bisa merasakan cintai dari sesama manusia..
Jangan pernah sekalipun kita nodai alam ini bagamanpun caranya. Sebaiknya kita mendaki gunung untuk melestarikan alam, tanpa gelar juara, tanpa piala, dan yang terbaik adalah mendaki gunung untuk mencintai memelihara dan menjaga kebersihan serta kelestariannya.
"Tidak ada ada juara dalam mendaki gunung"
Sir Edmund Hillary sendiri berkata puluhan tahun setelah "pendakian legenda" nya:
"Andai
aku tahu bahwa pendakianku ke EVEREST 8848 mdpl dahulu, sekarang
membuat EVEREST menjadi sangat menderita akibat sampah pendaki - pendaki
gunung yang kesana, Aku tidak akan pernah mendaki Everest di tahun 50
an itu! "
Walter Bonatti juga berkata bahwa... "alam adalah sekolah terbaik buat manusia"
Pada akhirnya,, setelah aku resapi semua makna dari sebuah pencapaian
puncak tertinggi tadi,,sedikit demi sedikitpun aku belajar untuk bisa
mengontrol perasaanku,,membuang jauh-jauh ambisi-ambisi yang tidak berguna,,membuang rasa iri akan sebuah pendakian,,karena dalam pendakian tak ada Pemenang dan tak ada yang dikalahkan..
Alhamdulillah,,segala puji bagi Allah yang telah memberiku kesempatan mensyukuri sekaligus menikmati keindahan alam ciptaan Nya dengan mengnjungi beberapa gunung di bumi Nusantara ini,,dan sekarang yang perlu dilakukan tinggal memepertebal rasa syukur saja dan mulai
memaknai makna sesungguhnya sebagai "pencinta alam"
semoga cerita galau ku ini bisa menginspirasi dan membuka mata hati kita untuk melihat suatu masalah dari sisi yang berbeda..
wassalamulaikum...
saya teringin nak ke bandung tapi kemungkinan nyer tahun hadapan.. :)
ReplyDeleteeh..lupa!Salam perkenalan kawan baru :)
salam kenal :: Mrs.Eady ::,,terima kasih sudah sudi mampir..
Deletesaye di bogor,,tak juh lah dari bandung..:)
Wa'alaikumsalam warahmatullah.
ReplyDeleteSetiap melakukan aktivitas yg kita senangi, selalu ada kepuasan tersendiri ya. With or without being paid, with or without being a winner of a competition, tapi kalau sudah suka, embel2 itu belakangan :)
nah sebenarnya cukup rasa syukur yang ditumbuhkan,,bukan rasa berlebih untuk mencapai sesuatu..
DeleteSaya blum pernah naik gunung, dan selalu heran kenapa teman2 banyak yang kecanduan naik gunung..
ReplyDelete*Mungkin kapan2 mesti nyobain nih..
*Nice posting bro :)
kalau kmu heran silahkan baca postingan aku yang judulnya "Kenapa Aku Naik Gunung??"
Deletenah itu dia musti dicobain tuh kapan2.:)
thanx support blog bonda.....kamu sgt bagus menulis jgk....
ReplyDeletesama-sama bonda,,sudah berkenan mampir ke blog saya..:)
Deletesalam kenal..:)
waaw..ternyata mendaki gunung itu punya kenikmatan tersendiri yah .. ? :)
ReplyDeleteyak tepat sekali seratus buat kamu,,memang mendaki gunung itu punya kenikmatan tersendiri yang tak bisa dibeli oleh apapun..:)
DeletePostingannya bikin merinding.
ReplyDeleteDan gambar yang pertama.. aww aww.. backgoroundnya edelweiss meeenn.. selalyu merinding kalo ngelihat tanaman itu, entah difoto atau alam nyata :)
terimakasih,,sebenernya postingan ini untuk memotifasi diri aku sendiri mbak,,biar hilang rasa ambisi untuk selalu lebih dari orang lain dalam naik gunung..:)
Deleteiya itu foto di Lembah Mandalawangi Gn. Pangrango..:)
Err, galau itu apa? Maaf, kurang faham. Bila2 nanti, mungkin saya akan ke sana. Salah seorang rakan yang berasal dari Palembang, akan pulang bekerja di Jakarta bulan depan. Sudah 8 tahun kami berkawan. Sedihnya dia akan pulang ke sana.
ReplyDeleteDari foto2 itu kelihatannya kamu suka sekali dengan keindahan alam. Makanya mampirlah ke bumi Malaysia kira punya waktu. Pasti akan bertambah koleksi foto kamu.
Oh ya, Rizki...
Kami blogger dari Malaysia yang usianya lebih matang sedikit dari kamu, nggak usah digelar 'makcik'. Walau kamu terbiasa bersopan dengan panggilan mbak, bagi kami makcik itu kedengarannya wes tuek bangat (maaf ada sedikit jawa di sini). Bisa gelarkan kami dengan kakak (bukan kakek ya..) atau sis saja. Bolehkan..?
galau tuh rasa gundah dan gelisah di dalam hati..
Deletepengen juga sekali wakti backpacker melancong ke Malaysia,,atau thailand,,atau negara mana saja di Asia..
oohh,,maaf sist,,kebiasaan kalau manggil yang lebih tua panggil "pakcik" or "makcik"..
oke terimakasih masukkannya..:)
backgroundnya gambarnya so sweet banget sob....
ReplyDeletejadi pingin ni naik gunung
semua keindahan itu adalah karunia dari Nya yang harus senantiasa kita jaga keasrian dan kelestariannya..:)
Deleteokelah kapan2 pasti kesampaian..:)
Cantik gambar yang diambil..
ReplyDeleteMesti rasa puas kan.. ;)
terimakasih telah berkenan mampir,,masih belajar juga jadi fotografer,,masih sangat newbie saya..[malu]
DeleteSedari dulu sy kepengen naik gunung tapi te kesampean-_-
ReplyDeleteinsyaAllah di lain kesempatan pasti kesampaian,,kalau ada kemauan pasti ada jalan kok mbak..:)
Deletebagus ya disana banyak gunung yg sesungguhnya, kalau di Balikpapan..banyak gunung sih tp cuma nama wilayah, mis: gunung sari, gunung malang, gunung guntur, gunung pipa, gunung tembak, gunung pancur, gunung Dubs, gunung 4....
ReplyDeleteiya,,kata bapak di balikpapan banyak gunung tapi nama wilayah,,aku pernah tinggal di balikpapan dari umur 1th-3th,hehe..
Deletewaktu itu bapak kerja pertama di karantina Bandara Sepinggan..:)
sayang sekali juga gak ada olimpiadenya.. :)
ReplyDeletejustru kalau ada olimpiadenya tendensi utama dari kegiatan naik gunung akan hilang,,yg ada hanya kompetisi hingga melupakan konservasi..
Deletejadi inget kata2 di Belantara Indonesia "Puncak Bukan Segalanya,Konservasi yang Utama"
idealnya, seorang pencinta alam semakin mengagumi kekuasaan ALlah SWT ya? dan makin menjaga keindahan alam itu. Sayangnya ada beberapa yg suka meninggalkan 'jejak' di tempat yg mereka singgahi ya?
ReplyDeleteitulah yg terjadi mbak,,aku sendiri pernah ounya pengalaman waktu naik gunung Gede,,sangat parah sekali,,sampah dimana2 dan terkesan kotor..
Deletekami yg tadinya naik hanya membawa tas ransel,turun harus membawa 2 kantung berisi sampah yang kami ambilin dari atas..-___-
hehehee... walaupun tanpa gelar tapi gelar kepuasan itu yg gak ada nilainya kawan! mantap
ReplyDeletenah karena tanpa gelar,,jangan terlalu dikejar gengsi..:),,tapi memang bener sih kepuasan itu yg gak ada nilainya..:)
Deletependaki gunung... masyaAllah.. keren sekali...
ReplyDeleteiya begitulah,,tapi bukan pendaki gunung,mungkin lebih tepatnya pemuja keindahan alam ciptaan Allah..:)
Deletekeren hobbynya, pengen jg sekali-kali naik gunung.. pasti seru ya.. :D
ReplyDeletehobi aku fotografi sama bersepeda kok mbak,hehe..:p
Deletenaik gunung itu sampingan,,karena tidak bisa dilakukan setiap saat,,kalau fotogtrafi dan bersepeda bisa setiap saat,hehe..:)
saya pengen banget naik gunung, tapi belum berani karena orang tua belum mengizinkan.
ReplyDeletetapi saya salut, sekaligus iri sama orang2 yg udah naik gunung.
enak banget bisa deket sama alam dari view yang berbeda.
banyak cara untuk dekat dengan alam tidak hanya mendaki gunung,,itu yang pengen aku lakukan,,mencoba untuk dekat dengan alam dengancara yang berbeda..:)
Deleteartikel yang sangat berbobot nih,,, signifikan dan sangat konkrit,,,, salam kenal aja dan semoga artikelnya bermanfaat,,,
ReplyDeleteterimakasih banyak sudah berkenan mampir di blog yang tidak seberapa ini..:)
Deleteassalamualaikum teman..
ReplyDeletesaya sudah follow kamu..nah..tertarik dengan profil kamu..
datang ke malaysia..mendaki gunung kinabalu..insya Allah kamu adalah juara
pengen rasa hati berkunjung ke Malaysia (backpacker tetunya) hanya belum ada waktu luang karena masih di kuliah..:(
DeleteMakcik sendiri belum pernah sampai ke Indonesia. Mungkin suatu hari nanti, InsyaAllah. :)
ReplyDeleteinsyaAllah,,saye juga pengin berkunjung ke malaysia,,sekaligus backpacker..:)
ReplyDeletehuaaaah.. mau banget deh mendaki daki gunung ga pernah tuh ke gunung, sering diajakin tp ga pernah dapet ijin, maklum anak tunggal :(
ReplyDeleteaku juga anak tunggal mbak..mungkin karena mbak cewe juga..
Deleteaku jg awalnya sangat tidak disetujui..
tapi kebelakang2 luluh jg..
tp sekarang aku jg lg break dulu..:)
Saya blum pernah naik gunung, dan selalu heran kenapa teman2 banyak yang kecanduan naik gunung...
ReplyDeletehehe
karena Allah menciptakan keindahan diatas sana..:)
Deletebisa nggak sih sampe puncak gunung tanpa harus mendaki..? #plak. Ngimpi kali ya.. hihihi..
ReplyDeleteAku selalu kagum ama pendaki gunung, dan klo liat foto2nya jd pengen bgt kesana. Subhanallah.. indah bgt. Tapi mo mencoba mendaki, ga punya nyali. Takut ga kuat.. hehe..
aku pun saat ini pengennya seperti itu..
Deletetapi sepertinya aku harus menemukan cara lain untu menikmati duniaku..:)
selalu takjub sama orang2 yang senang dan bisa mendaki gunung. dari kapan taun ingin nyoba naik gunung tapi belum tersampaikan impiannya. gimana ya rasanya lebih sedikit dekat dengan langit dan awan? pasti keren.. aaahhhhhh merinding. hehe..
ReplyDeletedan seharusnya ada olah raga mendaki gunung yak terus masuk olimpiade, hehe.. oh iya, salam kenal :)
ya ampun nyari tempat follow dari atas sampai bawah, baru nemu ternyata ada di bawah. hahahha.. #maaf mata berbingkai #abaikan :D
ReplyDeleteimpian dulu yang sekarang mulai pudar hehehheee (gw juga pengeeeeen banget naik gunung, apalagi semeru, Ranu Kumbolo siapa yang gak mau coba heheheee) apalagi naik Semerunya tiba-tiba bareng om Herman Lantang atau, gak sengaja bareng ketemu rombongan tim 5cm The Movie, waaah kelar sudah urusannya itu hahahahaaa.
ReplyDeleteyang penting klo naik gunung jangan lupa dibawa turun sampah nya :D
iya bener banget puncak bukan tujuan utama tapi menjaga kelestarian alam yang utama..
Deletetemen aku yg pernah ketemu bang herman lantang waktu naik ke gede-pangrango,,kalau aku baru sempet ketemu abangnya Idhan Lubis..
ahh seneng sekali.
Deletewaktu itu temen emang sengaja ikut rombongan bang Herman yg acara tabur bunga buat Gie, katanya dia Herman Lantang emang super ramah (ahh ngomongin gunung gak akan kelar-kelar) (getir hati saya klo ngomongin gunung) hehheheee
Sangat mengispirasi..!
ReplyDeleteBagi saya pribadi melakukan kegiatan alam bebas merupakan pencarian jati diri saya yang sebenarnya untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna lagi. Dan urusan kita dalam kehidupan bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi untuk melampaui diri sendiri, untuk memecahkan rekor diri sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini. Salam kenal dari Aceh..! Keep spirit