Roy : Rin kamu tahu 28 Oktober ini hari apa??
Rini : Ya hari senin lah, masa gitu aja gak tau, nggak punya tanggalan yah?
Roy : Maksud aku ada peringatan hari apa??
Rini : Mene ketehe' (mana aku tahu) kucing lu ulang tahun kali
Roy: Ya saalaam, kamu masa nggak tahu, ini kan Hari SUMPAH PEMUDA..!!!!
Rini : Haaah..??? Cumpah Miapah, Ciyus loh??
Roy : Bukan "Cumpah Miapah tapi Sumpah Pemuda
Percakapan di atas hanyalah sedikit gambaran kecil betapa makna SUMPAH PEMUDA kini telah mulai memudar, khususnya dikalangan para "Pemuda" sendiri. Terlepas dari benar-benar terjadi atau tidaknya percakapan seperti itu di dunia nyata, tapi kurang lebih seperti itulah gaya percakapan para pemuda masa kini yang lebih enjoy menggunakan bahasa gaul dan bahasa Vicky-nisasi. Kadang memang timbul pertanyaan
"apakah makna sumpah pemuda masih relevan di masa kini, disaat bahasa Inggris ala Vicky-nisasi mulai menjadi hal yang lumrah di Negeri ini??"
Ironis. Satu kata yang menurutku paling tepat untuk menggambarkan betapa kecilnya pengaruh Sumpah Pemuda bagi pemuda jaman sekarang. Rasa Nasionalisme yang mulai terkikis. Ketidakpedulian kepada bangsa dan tanah air. Dan yang lebih menyedihkan banyak pemuda yang berkiblat pada luar negeri. Mulai dari gaya berpakaian, aliran musik, hingga cara berperilaku pemuda saat ini sarat muatan asing.
Teringat sebuah Quote dari seorang mantan Presiden kita yang sungguh luar biasa, Sang Proklamator negeri ini yang pernah berkata:
"Beri aku seribu orang tua maka akan aku cabut Semeru dari akarnya,
Tapi beri aku sepuluh pemuda maka akan aku goncangkan dunia..!!"
Tapi menurutku tak banyak lagi pemuda yang bangga pernah memiliki pemimpin negeri seperti beliau. Bahkan mungkin tak banyak lagi pemuda yang mengidolakan beliau. Padahal Bung Karno yakin pemuda itu adalah masa depan bangsa yang dapat membuat bangsa ini terbang lakasana Garuda di langit dunia Internasional. Tapi justru apa yang kita lihat saat ini sangat menyedihkan.
Baiklah kawan para pemuda sebelum kita lanjutkan bahasan kita pagi ini, mari terlebih dahulu kita baca, kita ingat, dan kita resapi kembali makna Sumpah Pemuda yang telah di ikrarkan para Pemuda Pendahulu kita 85 tahun yang lalu
SUMPAH PEMUDA
28 OKTOBER 1928-28 OKTOBER 2013
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Bagi yang sempat lupa dengan sumpah pemuda semoga bisa kembali ingat, bagi yang tidak tahu semoga menjadi tahu, dan bagi yang belum mengetahui maknanya mari ikuti terus tulisan ini, karena aku kan mencoba menguraikan maknanya dari kecamataku sebagi Pemuda IINDONESIA
Pertama
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu Tanah Indonesia.
Sungguh begitu dalam kalimat pertama sumpah pemuda ini. Kalimat ini mengajarkan kita untuk Cinta Tanah Air. Cinta tanah air disini dalam arti luas adalah mengetahui bahwa kita berdiri di atas sebuah negeri yang bernama Indonesia, dengan gugusan ribuan pulaunya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Cinta tanah air dalam arti khusus adalah bagamana cara kita menjaga dan memelihara Tanah Air Indonesia dan menimbulkan rasa bangga akan tanah tumpah darah ini.
Sadarkah kau kawan, bahwa kita berdiri di sebuah kepingan surga yang jatuh ke bumi??. Kekayaan Indonesia sungguh melimpah. Minyak dan Gas Bumi bagai harta karun di perut bumi negeri ini. Hamparan alam yang luas membentang di jagad nusantara bagai untaian pemata zamrud khatulistiwa. Kini kita injak tanahnya, kita minum airnya, masa kita tidak sedikitpun mencintainya, sungguh terlalunya kita.
Kita sadari atau tidak kini semakin banyak pemuda yang tidak peduli dengan Indonesia, dalam hal kecil saja, "kebersihan". Bungkus permen, puntung rokok, bekas minum air mineral, kadang kita buang begitu saja. Lebih dari pada itu, bahkan perusakan alam, perusakan lingkungan, perusakan fasilitas umum sadar atau tidak sering di lakukan justru oleh para pemuda. Tawuran antar pelajar yang notabene adalah pemuda telah banyak memudarkan jiwa Cinta Tanah Air di hati para pemuda negeri ini.
Karena memang sepertu itulah "darah muda". Rhoma Irama bersenandung:
Darah muda darahnya para remaja, yang selalu merasa gagah tak pernah mau mengalah"
Bagamana cara kita mencintai Indonesia??
Aku Mencintaimu Indonesiaku |
Ada sebuah quote yang selalu aku tanam dalam hatiku, karena dalam quote ini mengajarkanku untuk cinta Tanah Air Indonesia. Quote ini juga dari seorang pemuda, seorang mahasiswa angkatan '66 yang tentu namanya sudah poluler di telinga kita, SOE HOK GIE.
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami.
Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan.
Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan.
Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya.
Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan
mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.
Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat.
Karena itulah kami naik gunung.”
Menurut Gie, cara kita mencintai Indonesia adalah dengan menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalsime pada negeri ini, kemudian dengan mengenal rakyatnya begitu dekat, dan mengenali serta mencintai alamnya dengan Naik Gunung.
Bukan berarti kita harus naik gunung untuk bisa mencintai Indonesia. Tetapi jika kita maknai lebih luas, kita bisa mencintai Indonesia dengan kita mensyukuri nikmat yang Allah SWT berikan bagi negeri ini, dengan cara menjaga dan memelihara alamnya, tidak merusak dan meng-ekspolitasi nya secara berlebihan, itu sudah menunjukkan bukti cinta kita pada tanah air.
Kedua
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Brbangsa yang Satu Bangsa Indonesia
Makna pada kalimat yang kedua ini mengacu pada diri kita sendiri. Mengacu pada diri pemuda sebagai bagian dari Bangsa Indonesia. Aku tidak akan terlalu bertele-tele menjelaskan tentang arti "bangsa". Secara sederhana bangsa itu adalah keseluruhan manusia termasuk di dalamnya kearifan lokal, budaya, dan pola kehidupannya dalam kaitannya dengan negeri Indonesia ini... Bingung??
Sederhananya seperti ini: Kalau tanah air adalah tempat kita berpijak, kalau Bangsa adalah yang tinggal dan hidup di atas tanah air. Jadi kita ini adalah bangsa Indonesia yang berdiri, hidup, dan tinggal daiatas tanah air Indonesia.
Nah, makna kedua dari Sumpah pemuda ini adalah "Bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia dan berusaha menjadikan bangsa ini besar dan kuat di mata dunia"
Tapi coba kita lihat terlebih dahulu kondisi saat ini
Memudarnya rasa bangga sebagai bangsa Indonesia juga disebabkan pengaruh budaya asing yang masuk ke Indoensia. Dengan alasan keterbukaan informasi, kita seakan-akan terlena akan masuknya budaya asing yang dapat men-degradasikan moral generasi muda kita. Generasi muda sebaiknya bisa menempatkan budaya mana yang pantas dan sesuai dengan budaya Indonesia dan pemerintah harus cermat menyaring dan melakukan pengawasan akan budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Rasa bangga sebagai bangsa Indonesia juga dapat diwujudkan dengan mencintai kebudayaan sendiri dan berusaha melestarikannya. Sudah banyak kebudayaan kita yang diklaim oleh negara tetangga, siapa yang disalahkan? Kalau boleh jujur, sebenarnya itu adalah salah kita...salah para generasi muda bangsa ini.
Kita lebih menyukai breakdance dari pada Reog, kita lebih suka menonton film Hollywood daripada melihat wayang, kita lebih senang melihat Korean dance daripada menikmati tari Jaipong. Banhkan kita lebih asik mendengarkan lagu Barat dan Korea di bandingkan lagu Keroncong.
sangat wajar jika negara tetangga melihat sikap kita yang tidak mencitai budaya sendiri lantas mengakui Reog dan wayang sebagai budayanya? Apakah itu salah??? Baru setelah kebudayaan kita dicuri, kita teriak-teriak, memaki-maki bahkan sampai membakar bendera segala. Kenapa gak kita biasakan untuk lebih mencintai budaya sendiri. Ingat kita ini adalah bangsa yang mempunyai peradaban tinggi, sebuah bangsa yang mempunyai warisan leluhur yang sangat banyak, tidak sepantasnya jika kita lebih mencintai budaya orang lain dari pada budaya sendiri.
Bagamana cara kita bangga menjadi Bangsa Indonesia
Ini Budaya Indonesia Akan Kujaga Sepenuh Jiwa |
Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang besar dan mendapat tempat yang istimewa di dunia internasional, jadi sebagai generasi muda kita mulai dengan hal yang kecil disekitar kita, salah satunya adalah dengan mencintai budaya bangsa, dan saling menghormati antar sesama.
Bangsa Indonesai dikenal sebagai bangsa yang santun dan ramah, seharusnya kita pupuk kemabali rasa tenggang rasa dan saling menghormati antar sesama. Hal itu dapat dilakukan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Kita melihat sendiri, misalnya bentrokan yang terjadi hanya dipicu oleh masalah sepele, dimanakah rasa saling menghormati perbedaan pendapat yang pernah diajarkan kepada kita?, marilah kita saling Introspeksi diri dan merubah kekurangan kita ini menjadi sebuah kekuatan untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar di mata dunia.
Ketiga
Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia
Sekalai lagi ada makna yang semakin di tinggalkan dari poin ketiga dari Sumpah Pemuda ini. Bahasa Indonesia, Masalah bahasa merupakan masalah yang perlu diwaspadai oleh bangsa ini dan para generasi muda. Betapa sekarang ini generasi muda lebih menyukai penggunaan bahasa gaul, bahasa 4L4Y, bahasa Vicky-nisasi, dari pada menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari. Bahkan tidak hanya oleh generasi muda, para birokratpun sering menggunakan bahasa Indonesia yang disisipi bahasa asing yang tidak sesuai atau mungkin sebenarnya tidak perlu.
Ada pergeseran makna yang begitu besar dalam bahasa Indonesia. Dan pergeseran makna itu aku lami sendiri saat aku berkuliah di Bogor. Sebagaimana kita tahu bahwa di kawasan jabodetabek kata "aku" dan "kamu" telah bergeser menjadi "Gue" dan "Elo". Aku yang memang berasal dari daerah sangat kaku menggunakan kata-kata itu. karena aku terbiasa menggunakan kata aku-kamu ternyata sedikit menimbukna masalah ketika berkomunikasi dengan lawan jenis.
Suatu saat aku ngobrol dengan sebut saja si-A dia seorang perempuan,
"Ki lu lagi deket ya sama si-B?"
Aku pun menjawab "Hah?, kok bisa kamu bilang gitu"
si-A pun menjawab "Habis lu manggilnya aku-kamu"
aku pun berkata "Memangnya salah ya jika aku manggil Aku-Kamu, sekarang aja aku bilangnya Aku-kamu kan, itu udah jadi kebiasaan"
si-A menjelaskan "Kalau disini Aku-Kamu itu bisanya buat orang yang udah jadian atau minimal gebetan lah, kalau sama temen mah Lu-Gue aja kali"
Miris mendengarnya, bahwa dalam pergaulan saja para generasi muda lebih mengagungkan bahasa gaul dibandingan dengan bahasa Indonesia yang bai dan benar. Lebih jauhnya lagi, jika bahasa nasional saja sudah tidak dihargai bagaimana nasib bahasa daerah?, kalau bahasa daerah pun sudah tidah di gunakan lagi bagamana nasib bangsa ini??, Bangsa ini akan kehilangan Jati Diri nya sebagai bangsa....ibaratnya "Bagai Macan yang kehilangan taringnya"
Bahasa merupakan suatu ciri yang menandakan identitas suatu bangsa sudah sepantasnya kita menghargai dan melestarikan bahasa kita Bahasa Indonesia. Jepang saja bangga dengan behasanya dan bahkan mendunia, Korea saja bisa membuat kita klepek-klepek dengan bahasanya, bukan tidak mungkin jika kita menjaga bahasa kita, menggunakan dengan rasa bangga dan mepromosikan bahasa Indonesia, Bahasa kita bisa lebih di kenal di dunia Internasional. Alangkah bangganya kita jika suatu saat nanti Bahasa Indonesia (bukan bahasa Melayu) dijadikan bahasa internasional atau bahasa resmi PBB.
Di hari peringatan Sumpah Pemuda yang ke-85 ini, aku berpesan pada diriku sendiri dan pemuda-pemudi negeri ini, agar lebih bisa mengaplikasikan maknanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, membentuk pola pikir luas, serta diimbangi dengan tanggung jawab dan cinta tanah air. Peringatan Hari Sumpah Pemuda diharapkan mampu menghapus paradigma "Budaya Barat" agar menciptakan pemuda-pemudi yang bangga terhadap bangsa ini, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Jadi...cintailah Tanah Air-mu, Bangsa-mu, dan Bahasa-mu dari sekarang agar kelak dikemudian hari anak cucu kita mendapatkan hasilnya, yaitu sebuah Indonesia yang bersatu, damai, sejahtera dan memimpin dunia.
kalau aku,cara mencintai indonesia dengan mencintai,,menikmati dan melestarikan kulinernya mas,,hihihi ^^
ReplyDeleteiya,,sekarang sikap mencintai negara sendiri mulai luntur ya.. :(
waah boleh juga tuh,,kita harus bangga sama kuliner negeri sendiri :))
Deletejangan sampai nanti rendang di klaim sama negera lain,hehe :p
iyaa bener banget, sikap cinta tanah air hanya ada di pelajaran PPKn saja, selebihnya tidak pernah di praktekan dalam kehidupan nyata :((
wuuuuh #tepuktangan
ReplyDeleteartikel ini menarik, kak! Aku kira ngga akan sepanjang ini, tapi ketika di baca ngga bikin capek juga. Sadar sudah selesai saja.
tentang naik gunung, aih! sudah bakatmu kak.. sudah mendarah dan mendaging pada tubuhku. Dan aku juga ingin seperti itu. Saat di puncak itu... terasa sekali bahwa Indonesia adalah negeri yang indah. beruntung sekali menjadi pemudanya. Dan satu hal.. berdiri di tanahnya di puncak (manapun) semakin membuat aku cinta dengan negeri ini.
apa lagi coba yang membuat merinding selain merasakan bahwa Indonesia itu benar-benar hidup. apalagi ketika berdiri, memegang dan mencium bendera sembari melantunkan lagu Indonesia raya di puncak ;')
mendarah dan mendaging pada tubuhmu maksudku, kak.
Deletetypo... heheh :D
meski begitu, cinta tanah air tidak harus naik gunung dan jadi pencinta alam kok..
Deletekita bisa mulai dari diri sendiri, dari hal kecil, dan mulai saat ini.. seperti membiasakan membuang samapah pada tempatnya, tidak merusak lingkungan, ikut kegiatan2 kepemudaan yg bisa menumbuhkan rasa nasionalisme.. dengan itu rasa cinta kita pada negeri ini pasti akan tumbuh dengan subur di hati sanubari kita :)))
sepakat ;)
Deletelengkaaap banget tulisannya. bener banget, bahkan anak muda jaman sekarang malah kadang malu untuk menggunakan atau mengikuti tradisi/budaya asli Indonesia. Katanya "kayak orang tua aja, nggak gaul" miris! Salah satu bentuk saya mencintai budaya Indonesia adalah dg mnonton acara-acara yang mengusung keindahan dan keragaman budaya dan alam Indonesia kayak jejak petualang, si bolang (hehe), ethnic runaway, dan lain-lain.. saya sukaaa, informasi yang sy dapat itu nggak jarang saya obrolin bareng temen2. Yaa itung-itung buat numbuhin rasa cinta tanah air dan budayanya yang banyaaaak dan beragam sesama para pemuda-pemudi. :D
ReplyDeletebaguuus sekali itu,, emang begitu seharusnya,,jangan kebanyakan nonton Infotemen aja yg isinya cuma gosip doang sama kudeta bahasa ala Vickinisasi,hehe..
Deletedengan kita tau betapa kayanya negeri ini, otomatis rasa sayang tehadap tanah air akan tumbuh dan berkembang..dan pasti akan ada rasa untuk bisa menjaganya bagi anak cucu kita nanti..
selamat Sumpah Pemuda bagi para Pemudi-pemuda INDONESIA :)))
Tambahin satu lagi ah, Cintailah produk Indonesia :D
ReplyDeleteYuk mulai bangga pake produk Indonesia ^^
waah maunya sih gitu,,tapi gimana yaa,,yg selama ini aku kira produk Indonesia ternyata bukan..
DeleteTempe = kedelai impor,huhuhu #miris
Ini satu-satunya postingan blog tentang Sumpah Pemuda yang aku baca loh. Heran juga gimana bisa baca sampe akhir, walopun ada yang dilewati juga sii. :D
ReplyDeleteKalau yang disana mencintai bangsa ini dengan cara mengenal lebih jauh lewat gunung, mungkin sekarang yang bisa aku lakukan baru menggunakan bahasanya dengan baik, terutama untuk nulis di blog. Asik kan? Boleh kan? Hehe...
waah makasih bangeet nih mbak sudah mau baca meski masih banyak tulusan yang jauh lebih baik di luar sana :))
Deletebetul bangeet ituu..tapi sayang aku sendiri mengakui dalam menulis blog sadar atau pun tidak kita masig terjebak dengan bahasa-bahasa yang bukan bahasa Indonesia "baku",, tapi kalau nge-blog pakai bahasa baku namanya bikin skripsi atuh,hehe :p
aaaaaaaak dibahas lengkap tiga-tiganya :D
ReplyDeleteiya ya, kalo dipikir-pikir sebenernya banyak perilaku yang tanpa sadar, justru memperlihatkan betapa kita udah mulai ingkar sama sumpah pemuda. duh :/
makanya mari kita berubah...supaua kita tidak selamnya mengingkari sumpah pemuda-pemudi Indonesia...
Deletemulai dari hal yang kecil
mulai dari diri sendiri
dan mulai saatini
Setuju dengan semua opini dalam tulisan ini. Kita sebagai pemuda/i harus melestarikan dan mengembangkan semua hal tentang Indonesia. Dan satu hal lagi, kita tidak dapat menyalahkan pemuda/i seluruhnya, karena dalam hal ini pun harus ada ikut campur pemerintah. Upaya atau cara pemerintah untuk mengajak masyarakatnya pun ikut berpartisipasi dalam mencintai semua hal ttg Indonesia, contoh kecil stop barang impor kalo ingin mencintai produk kita sendiri.. hehe :) cuma opini aja sih
ReplyDeletekalau kata poak SBY "saya seribu persen setuju bahwa pemuda harus melestarikan dan mengembangkan semua hal tentang Indonesia".
Deletedan "saya dua ribu persen setuju bahwa pemerintah harus turut serta mengajak masyarakatnya ikut mencintai semua hal ttg Indonesia"
tapi bagamana ya,,lha wong tempe aja ternyata kedelainya impor -____-
Selamat hari sumpah pemuda juga kakak... selamat artikelnya sumpah keren :) dan sumpah gue masih muda juga kakak :P wkwk
ReplyDeletesumpah ini komentarnya banyak banget pakai kata sumpah,hehe :p
Deletetetap bangga ya jadi pemuda Indonesia :))
wah! Selamat Hari Sumpah Pemuda wahai pemuda Indonesia :)
ReplyDeleteartikelnya keren, bagus dan menyadarkan sekali supaya kita lebih mencintai Indonesia :')
eh tapi kayaknya bahasa gue lo itu bahasa daerah deh? iya bukan sih?
*mulai sok tahu*
mulailah dengan memakai produk Indonesia, minimal memasarkannya dan memakai khasnya daerah sendiri dulu :)
yahh,, blognya ga bisa langsung post :(
artikel ini yang utama baut renungan untuk yng nulisdulu, baru setelah ini semoga bisa bermanfaat bagi yang membaca :))
Deleteuntuk kata gue-lo banyak yg berpendapat itubahasa daerah "betawi" atau jakarta.. tapi itu sejatinya adalah bahasa resapan dari bangsa/etnis cina yg banyak tinggal di daerah"batavia"..."gue" atau orang cina biasa bila "owe", dan "lo" yg dari kata "Lu"..
sedang bahasa betawi klo "saya" sering degan kata "aye"
CMIIW :))
nice artikel mas....
ReplyDeleteSalam, Sumpah (Saya) Pemuda...!! :))
*kok pakek ada tanda ()*
hahaa.. krn sekarang banyak pemuda yg gak merasa jadi pemuda alias.... *pikirsendiri*
Sumpah Pemuda itu ulang tahun gue, kaka tingkat, haha :)))
ReplyDeleteEeh, gue baru tau itu bahasa gahol SABI itu BISA :3
Sebenernya bahasa G4h0L sama bahasa vickynisasi itu menurut gue rada pemanis bahasa aja. Tapi kalo terlalu manis bin keterlaluan ya bisa2 kencing manis *apadeh*. Maksud gue, eneg juga ngebaca-nya ya --", HAH
Wo ai Indonesia :D
ReplyDeleteyaah ini malah pake bahasa mandarin,ckckckck -___-
Deleteselain bahasa gaul, bahasa 4L4Y, dan bahasa Vicky-nisasi, menurutku sih bahasa indoenglish juga sedikit 'menggeser' jati diri bahasa, which is campur-campur speaking english dan indonesia.
ReplyDeleteHuaaaa bacanya berasa ditampar-tampar ini sayanyaaaah...
ReplyDelete*merenung apa yang udah dilakuin buat bangsa ini (--" )
Guru IPS saya waktu 28 Oktober tadi bagi-bagi nilai 90 buat dua orang yang bisa lantang ngucapin sumpah pemuda :D
ReplyDeletepokoknya sy cinta Indonesia, deh :)
ReplyDeletesaya juga selalu cinta pada tanahair yang saya pijak ini..
Deletedan saya pun ingin, nanti mati di pangkuan ibu pertiwi :)))
Dan, gue baru nyambangin blog ini lagi. Cool note! :D
ReplyDeletewaah ada ichii...:))
Deletemakasih udah mampir lagi,,kangen deh sama kamu..#ehh #salahfokus