Diafragma (Aperture) atau Bukaan Lensa
f-stop
Aperture adalah
bukaan pada lensa untuk mengatur volume cahaya yang masuk menuju sensor
gambar digital. Eksposure dari sebuah gambar ditentukan oleh kombinasi
kecepatan rana (Shutter Speed) dan bukaan Aperture. Bukaan Aperture yang
besar akan memberikan cahaya lebih banyak melewati lensa. Aperture
diukur dalam f-stop dan setiap stop melambangkan jumlah cahaya yang
diterima. Aperture jika dikombinasikan dengan Focal Length akan
menentukan ketajaman dari gambar yang dihasilkan (Depth of Field).
Diafragma (Aperture) sebuah lensa |
f-stop
Fotografer melakukan
penyesuaian bukaan Aperture dengan mengatur f-stop. f-stop merupakan
rasio dari focal length lensa terhadap diameter bukaan Aperture.
Sebagai contoh, lensa dengan focal length 50mm dan diameter bukaan Aperture 12.5mm akan menghasilkan nilai f-stop f4 (50 ÷ 12.5 = 4). Jadi semakin besar nilai numerik f-stop, bukaan Aperture semakin kecil. Contoh jika di set f2 maka bukaan Aperture adalah besar dan jika di set f22 maka bukaan Aperture adalah kecil.
Sebagai contoh, lensa dengan focal length 50mm dan diameter bukaan Aperture 12.5mm akan menghasilkan nilai f-stop f4 (50 ÷ 12.5 = 4). Jadi semakin besar nilai numerik f-stop, bukaan Aperture semakin kecil. Contoh jika di set f2 maka bukaan Aperture adalah besar dan jika di set f22 maka bukaan Aperture adalah kecil.
Aperture Lensa dalam f-stop |
f-stop dan tingkat pencahayaan |
Ketajaman Gambar (Depth of Field, DoF)
DoF adalah bidang
gambar yang fokus dari latar depan (foreground) dan latar belakang
(background) yang ditentukan oleh kombinasi kombinasi bukaan Aperture
dan Focal Length lensa. Aperture yang kecil akan menghasilkan DoF yang
lebih besar. Misal jika Aperture di set f2 maka akan menghasilkan ruang
tajam yang kecil, artinya fokus yang ditangkap kamera hanya tertuju pada
objek itu sendiri sementara foreground dan background nya akan blur.
Jika Aperture di set f22 maka akan menghasilkan ruang tajam yang besar,
artinya fokus akan didapat pada foreground, background dan objek itu
sendiri.
Apperture f2 (background terlihat blur) |
Kesimpulannya, ketajaman gambar (DoF) bergantung kepada:
- Aperture, semakin kecil Aperture semakin besar DoF.
- Focal Length, semakin panjang Focal Length semakin kecil DoF.
- Jarak pemotretan, semakin dekat jarak pemotretan semakin kecil DoF.
Shutter (Rana)
Shutter adalah
suatu mekanisme untuk mengontrol durasi cahaya yang masuk ke kamera
menuju sensor gambar digital yang diaktifkan ketika menekan tombol untuk
memotret. Ketika kamera dalam keadaan diam, maka shutter akan menutupi
semua bagian sensor dan posisi cermin pantul (reflexing mirror) ke arah
bawah sehingga mata dapat melihat objek yang akan di foto. Ketika tombol
untuk memotret ditekan, maka posisi cermin pantul menutup keatas dan
bersamaan dengan itu Shutter akan membuka dan membiarkan cahaya masuk
menuju sensor.
Kamera pada saat diam |
Kamera pada saat tombol untuk memotret ditekan |
Lamanya
durasi cahaya yang masuk disebut dengan Shutter Speed, satuannya dalam
rentang detik dan 1/sekian detik. Biasanya diset dalam interval “1
stop“, sama halnya dengan aperture, setiap penambahan 1 stop berarti
jumlah cahaya yang masuk menjadi 2 kalinya dan sebaliknya setiap
pengurangan 1 stop berarti jumlah cahaya yang masuk menjadi ½ kalinya.
Range intervalnya adalah sebagai berikut:
…1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2 ,1, 2, 4, 8, 15, 30….
Semakin ke kiri
berarti semakin cepat kecepatan shutternya dan semakin sedikit cahaya
yang bisa masuk, sebaliknya semakin ke kanan, berarti semakin lambat
kecepatan shutternya dan semakin banyak cahaya yang masuk.
Slow Shutter Speed
Teknik ini
menggunakan Shutter Speed yang rendah (angka yang besar), biasa
digunakan untuk kondisi pencahayaan yang kurang. Shutter nya dibiarkan
terbuka lebih lama agar cahaya yang masuk semakin banyak untuk
menghasilkan objek yang diinginkan. Pada Slow Shutter Speed disarankan
untuk menggunakan tripod untuk mencegah kamera goyang pada saat
pengambilan gambar yang akan menghasilkan gambar yang blur atau
berbayang.
High Shutter Speed
Pada teknik ini
Shutter Speed berkecepatan tinggi (angka yang kecil), teknik ini berguna
untuk menagkap suatu momen dengan cepat, biasanya digunkan untuk
fotografi olahraga, satwa, dll.
Hasil Foto dengan berbagai Shutter Speed |
Sumber: Belajar Fotografi Otodidak
No comments:
Post a Comment
Alangkah lebih bijaksana untuk menyambung silaturahim dipersilahkan meninggalkan jejak berupa komentar,,,terimakasih..^_^