THE LAKE
DANAU
CERITA 1 (Meksiko)
Ada
takhyul di Meksiko yang mengatakan: jangan pernah membicarakan rencana
dengan keluarga atau temanmu di luar rumah pada saat hari gelap. Sesuatu
yang menunggu di dalam gelap mungkin bisa mendengarnya ...
Alkisah
hiduplah seorang pemuda nelayan bernama Jose yang memiliki kekasih
bernama Raven. Suatu malam, Jose mengantar Raven pula dengan berjalan
kaki, melewati hutan.
“Hei, bagaimana jika kita pergi ke dernmaga besok untuk mencari ikan. Tapi harus pagi-pagi sekali.” Usuk Jose.
“Aku setuju. Pasti asyik. Aku akan ke rumahmu jam 5 subuh, oke?”
“Baiklah.” Mereka keua pun berpisah. Malam itu Jose tertidur dan sudah tak sabar lagi menantikan esok pagi.
Keesokan harinya, Jose terbangun oleh suara di luar jendelanya.
“Jose, ayo bangun! Ini aku!”
Jose
mengenali suara kekasihnya dan membuka jendela. Ia melihat Raven sedang
berdiri di tengah kegelapan. Jose kemudian mengecek jam wekernya.
“Ini baru jam setengah lima, kamu kepagian!” kata Jose sambil mengusap-usap matanya dan menguap.
“Ayo kita berangkat sekarang! Keburu terang.”
“Oke,
oke sebentar ya...” Jose pun bangun dan mengganti bajunya, lalu
mengendap-endap keluar agar tidak membangunkan kedua orang tuanya.
Namun begitu ia tiba di luar rumah, ia melihat Raven sedang berlari ke arah dermaga.
“Raven, tunggu!” Jose mulai berlari mengejarnya.
Namun sekeras apapun Jose memanggil, gadis itu tak sekalipun berhenti, bahkan menoleh.
Jose merasa ada sesuatu yang aneh. Raven tak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya.
Hingga
ketika mereka sampai di dermaga, barulah Raven berhenti berlari. Jose
berhenti berlari pula dan dengan terengah-engah ia bertanya, “Ada apa
denganmu?”
Namun raven sama sekali tak menjawab, bahkan masih membelakangi Jose, tanpa sedikitpun menunjukkan wajahnya.
Tiba-tiba saja, tanpa peringatan, Raven menceburkan dirinya ke dalam laut.
“Jose...tolong aku...tolong!” jerit Raven sambil meronta-ronta dalam air.
“Raven...Raven...dimana
kamu?” Jose tak bisa melihat dengan jelas karena gelap. Namun ia bisa
mendengar dengan jelas suara kecipuk air.
“Jose...ayo tolong aku...cepat...”
Jose hendak menceburkan dirinya ke laut ketika ia tersadar.
Raven adalah anak nelayan. Ia bisa berenang dengan baik.
Jose terdiam sebentar, ragu.
“Jose, tolong aku... kumohon...”
Namun
firasat Jose mengatakan ada sesuatu yang tidak beres. Dengan ketakutan,
ia berbalik dan berlari dengan sangat kencang ke rumahnya. Sesampainya
di kamarnya, ia langsung meringkuk di bawah selimutnya dengan tubuh
merinding. Beberapa saat kemudian, karena kelelahan, iapun tertidur
pulas.
Pagi itu ia terbangun oleh suara seorang gadis di luar rumahnya.
“Jose, apa kau sudah bangun?”
Jose memeriksa jamnya, sudah jam 5.30.
Raven berkata lagi dengan suara riang, “Maaf ya aku telat.”
***
Suatu
hari, aku berwisata ke Danau Honsu bersama temanku. Ia adalah penduduk
asli daerah sana dan ia sangat mengetahui seluk beluk danau itu. Malam
itu kami berjalan-jalan di tepi danau, tapi ia mengingatkanku bahwa
apapun yang terjadi, aku harus mengikuti semua perkataannya.
Tiba-tiba malam itu, di tengah danau, aku melihat seorang wanita berteriak minta tolong.
“Tolong
aku...tolong aku...” jeritan wanita itu memecah malam. Air di
sekelilingnya tampak beriak karena ia terus meronta di dalam air.
Tangannya mencoba menggapai udara di atasnya.
Aku hendak menceburkan diriku ke dalam air untuk menyelamatkan ketika temanku itu mecegahku.
“Jangan!”
“Apa yang kamu lakukan? Kita harus menolongnya!”
“Jangan! Perhatikan saja!” perintahnya. Ia menatapku dengan wajah serius, sehingga akhirnya akupun menurutinya.
Wanita
itu terus berteriak minta tolong hingga akhirnya setelah ia menyadari
kami takkan menolongnya, ia hanya terdiam di sana. Di tengah danau. Ia
berhenti meronta dan berteriak, ia seakan berdiri di dalam air, menatap
kami. Namun air danau di tengah sana pastilah terlalu dalam untuk
dipijak!
Yang kuingat, ia terus menatap kami
degan pandangan marah. Akupun meninggalkan tempat itu bersama temanku
dengan ketakutan. Yang pasti pengalaman itu takkan pernah kulupakan dan
aku sama sekali tak ingin tahu, siapa atau apa sebenarnya wanita yang
muncul di depanku malam itu.
No comments:
Post a Comment
Alangkah lebih bijaksana untuk menyambung silaturahim dipersilahkan meninggalkan jejak berupa komentar,,,terimakasih..^_^