Thursday 10 March 2016

Tips Mendaki Gunung Untuk Pemula (katanya)

Assalamualaikum...

lama tak menyapa para pembaca, maklum sekarang sudah semakin banyak kesibukan di kantor..

Kalau diingat-ingat kayaknya aku udah pernah nulis soal tips pendaki pemula ini. Kalau kamu rajin baca Epicentrum pasti udah tau postingan yang berhubungan dengan Naik Gunung Tapi emang gak terangkum jadi satu postingan sih. Emang nyebar-nyebar di beberapa postingan, makanya, mungkin ini saatnya untuk menjadikannya satu, seperti aku dan kamu. 

Tips ini terdiri dari SSS (bukan Slamet, Sumbing, Sindoro ye), yakni SEBELUM, SAAT, dan SESUDAH pendakian, biar gampang buat diinget-inget dan (kalo bisa) dipraktekkan.

Langsung aja, ini dia, aku bagi 16 Tips Untuk Pendaki Pemula.


SEBELUM PENDAKIAN

1. PERSIAPAN - PELAJARAN - PERENCANAAN
Jadi intinya, sebelum mendaki gunung ada 3 hal yang wajib banget dilakukan. 3 hal ini masih dalam tahap gak ngapa-ngapain kecuali mikirin. Nah, yaitu persiapan, pelajaran, dan perencanaan. Mari kita breakdown satu-satu:

Persiapan-Adalah saat dimana kamu menyiapkan segala sesuatunya seperti mental yang kuat, niat yang baik, dan izin orang tua yang sudah dikantongi. Mengapa semuanya menjadi penting? Karena, naik gunung bukan sekadar pake kaos MY TRIP MY ADVENTURE-NATGEO yang mana keduanya itu beda banget dan gak ada hubungannya satu sama lain. Tapi naik gunung lebih ke, bertahan dari kelemahan diri sendiri, survive, dan kembali lagi ke rumah. Naik gunung tuh chapeque tahu gak sih?

Niat yang baik tentu aja diperlukan, dimana, niat yang baik ini akan mengantarkan perilaku terbaikmu ketika di gunung nanti. Kalau niatmu baik, kamu gak bakal kepikiran tuh bawa-bawa tipe-x buat coret-coret batu di gunung, bawa-bawa pisau buat ngukir pohon, atau bawa-bawa kertas yang ditulisin terus ditinggal gitu aja di gunung. Niat yang baik, bakal membawa kebaikan buat kamu dan gunung itu sendiri. 

Sama ijin orang tua. Ini menjadi sangat penting. Mengapa? Ingat sama kejadian pendaki cewe yang nekat ke Semeru dan ternyata gak ijin sama ibu-bapaknya? Nah, bisa aja kejadian kayak gitu menimpa kamu. Coba, sedih banget gak sih, pamitnya cuma main sebentar, tau tau orang tuanya denger kalo anaknya ditemukan tewas di gunung Semeru. Mana anaknya cantik.... :(

Pelajaran- naik gunung juga perlu belajar. Belajar mendaki gunung ada banyak macamnya, misalnya medan gunung yang akan didaki, waktu tempuh, jenis gunung yang banyak air apa yang miskin air, apa yang perlu dilakukan sebelum mendaki gunung, dan masih banyak lagi variabelnya. Lebih tepatnya, pelajari kondisi gunung yang akan didaki nanti.

Perencanaan-Semua hal di dunia ini perlu perencanaan, gak cuma di dunia finansial, tapi juga di dunia pendakian. Perencanaan  bisa dimulai dari menentukan gunung mana yang mau didaki pertama, mau jalan sama teman-teman dalam bentuk share cost apa mau ikutan open trip. Semua harus direncanakan dengan baik-baik. Gak perlu mateng-mateng banget.



2. ITINERARY
Hmm. Sebenernya itinerary sama perencanaan itu gak jauh beda sik. Haha. Tapi ya, kalau itinerary inilah yang jauh lebih matang dari yang tadi. Itinerary ini sifatnya lebih detail. detail dari berangkat dimana, ngumpul dimana, waktu jalan kapan, jam berapa ngapain aja, balik lagi ke rumah jam berapa, itu musti detail banget, meskipun gak akan setepat waktu itu kalau udah dijalanin. Tapi ini penting. Supaya kita bisa perkirakan kehidupan kita nanti. Persis kayak rundown kalau kamu lagi bikin acara-acara macem-macem di kampus atau di kantor.

3. LENGKAPI PERALATAN MENDAKI
Setelah tau tujuan pendakian dan itinerary, kita akan segera bisa men-define apa-apa saja peralatan yang diperlukan. Yang pasti, peralatan standar pendakian kayak sendal/sepatu gunung yang cocok buat jenis gunung tersebut (baca: Memilih Sepatu Gunung), tenda,springbed sleeping bag, alat masak, nesting, dan lain selengkapnya yang bisa dibaca diPeralatan Mendaki Gunung. Perlatan mendaki bisa sama bisa berbeda tergantung jenis orang dan jenis gunungnya. Kalau kayak gua, udah gak keitung berapa juta orang yang bilang kalau gua rempong kebanyakan bawaan, meskipun gunungnya gemes. Bisa kebayang kan kalau gunung yang berhari-hari banget?


4. PERSIAPAN FISIK - OLAHRAGA
Satu yang kadang dilupain sama orang-orang yang excitement-nya terlalu tinggi pas tau mendaki. disitu terkadang saya sedih, dulu waktu pertama kali mau mendaki gunung, meskipun seneng bukan kepalang tapi rasa ragu, cemas, khawatir, dan ragu-ragu ikutan menyelusup ke dalam ruang hati ini sehingga membuat saya kerap berpikir ratusan kali, jadi gak ya, sanggup gak ya, mampu gak ya?

Akhirnya, setelah makin memantapkan diri dan berusaha sebaik mungkin nyiapin mental dan fisik sebegitunya. Masih ingat banget dulu, sebulan sebelum naik gunung, mengingat gak pernah olahraga sebelumnya, saya rela jogging keliling stadion. Demi membuat fisik yang siap menghadapi terjalnya Gunung Lawu. Tapi kayaknya para newbie sekarang, cuma kegirangan doang mau naik gunung pertama tanpa mempersiapkan diri sebegitunya. Jangan ikut-ikutan yang bandel yak! Tetap Olahraga Sebelum Mendaki, kecil-kecilan aja juga gak papa.

5. MANAJEMEN LOGISTIK
Okay. Peralatan udah. Olahraga udah. Itinerary udah. Nah sekarang saatnya management logistik. Yup, logistik adalah barang bawaan manjat yang wal khususon ke makanan. Lebih kepada apa aja sih makanan yang harus kita bawa pas pendakian?

Biasanya kalau makanan berat sih selalu dibagi kelompok. Termasuk air. Makanan ringan bisa dibilang tanggung jawab pribadi dengan selera pribadi. Apa saja makanan yang biasa gua bawa? Coba intip postingan Menu Makanan Pendakian ini.



6. SURAT IZIN PENDAKIAN
Namanya SIMAKSI. Aduh kepanjangannya lupa. Kayaknya Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi, deh. Surat ini biasanya ada di gunung-gunung yang udah jadi kawasan konservasi kayak TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) dan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak). Tapi aturan mendapatkan surat-surat ini biasa berbeda setiap gunung. Kalo TNGGP emang agak rempong, jadi musti didapetin beberapa hari sebelum nanjak dan harus daftar online, gak kayak gunung yang lain.

7. SIAPKAN OUTFIT YANG TEPAT



Outfit yang tepat adalah dimana kita kalau bisa bawa baju yang cukup, kering, dan memadai untuk masa pendakian. Gak usah berlebihan gak usah kekurangan. Pas aja. Dengan bahan yang sesuai untuk pendakian kayak baselayer, dryfit, celana kargo, maupun kaos-kaos mudah kering

Jaket dan segala rupa juga musti dibawa. Oiya, ada saran dari beberapa teman, kalau bisa, naik gunung dengan outfit berwarna yang mencolok agar mudah ditemukan ketika ilang *amit-amit jangan sampe tapi*. Warna mencolok misalnya bright white, shocking pink, atau ijo stabilo atau orange stabilo seperti yang aku pakai. Pokoknya yang bikin temen-temen kamu silau sekaligus kesel ngeliatnya.

Lengkapnya, ada di Tips Tetap Kece Saat Mendaki.

SAAT PENDAKIAN

8. AKLIMATISASI
Kayak yang udah gua tulis di Hipotermia Bukan Cuma Di Kutub Utara, bahwa tubuh kita memerlukan aklimatisasi sebelum mendaki. Badan kita perlu mengetahui kondisi gunung. Tingkat dinginnya seberapa. Kondisi alamnya kayak gimana. Agar siap sebelum pendakian dimulai. Bisa dilakukan dengan stay dulu semalam di basecamp pendakian. Atau ngemil-ngemil cantik dulu sebelum manjat.

9. BERDOA SEBELUM MENDAKI
Seperti yang gua bilang di Tips Mendaki Anti Nyasar, bahwa terkadang mungkin saking excitednya kita mau ketemu alam bebas. Mau muncak gunung. Mau selfie, kita suka lupa berdoa. Sekali lagi ini penting. Perkara percaya Tuhan atau gak, paling tidak, dengan berdoa seperti: "semoga pendakian ini baik-baik saja, lancar, dan aman" bisa kasih ketentraman di hati kita. Dan kelancaran di pendakian. Betul gak mamah dedeh?

10. IKUTI PROSEDUR #SAFETYFIRST
Saat mendaki gunung, ikuti prosedur #SAFETYFIRST yang udah gua tulis itu. Gak berat kok. Dan sekali lagi, ikuti juga tips mendaki anti nyasar itu. Kalo capek bilang, kalo lelah dikasih harapan palsu bilang, kalau mau teriak, tinggal teriak. Asal, jangan sampai kejadian kenapa-kenapa diem aja. Kasian teman rombongannya. Ikuti itinerary yang udah dibuat rombongan, dan percayalah pada team leader. Eh, percaya pada masing-masing rombongan serta percaya diri juga.

11. BAWA TURUN SAMPAH 
Kalau ini sih ya, kayaknya harus terus menerus gua edukasi. Bawa sampah itu enteng kok. Emang rempong aja sih, gede gitu di plastik. Tapi kan, yang bekas makan ngana, yang bekas minum ngana, yang bawa-bawa bebarang itu ngana, masa orang lain yang bawain? You think you flower? Cantik banget kayak ratu sampahnya gak mau dibawa turun?

Karena sesungguhnya, yang sampah adalah kamu kalau gak membawanya turun. Soalnya dia gak punya kaki buat turun sendiri, iya gak?

Selalu ingat ini:

Take nothing but pictures.
Leave nothing but footprints.
Kill nothing but time.

12. TETAP HIDUP
Tujuan mendaki gunung yang utama, iya, bullshit kalau bukan puncak, pasti puncak. Tapi akan diiringi tujuan berikutnya yang jauh lebih penting daripada puncak, yaitu, pulang ke rumah dengan selamat.

Karena tentu aja, pendaki yang sukses, pendaki yang cool, kece, pendaki yang penuh pengalaman segudang, adalah pendaki yang tetap hidup. Berjuanglah tetap hidup dan jangan berbuat konyol yang sekiranya membuat kamu bisa kehilangan nyawa (meskipun naik gunung itu sendiri ada sebagian resiko bakal kehilangan nyawa dengan berbagai cara). Kalau pendaki yang tidak hidup lagi namanya almarhum atau almarhumah.

Pilih mana?


SESUDAH PENDAKIAN

13. KABARI ORANG TERDEKAT
Orang terdekat gak melulu soal keluarga. Bisa jadi gebetan, pacar, calon pacar, calon suami/istri, atau calon putus. Ya bisa siapa aja kan. Meski sewajarnya sih keluarga dulu. Karena mereka kan pasti khawatir lah ya kalau anaknya belum ada kabarnya dari gunung. Ngakunya cuma naik Gunung Munara yang cuma sehari, eh, ternyata naik Gunung Lawuyang sampe 3 hari.

Nah, biar mereka gak khawatir dan mikir macem-macem, pastikan setelah turun gunung dan dapet sinyal lagi, langsung kabarin!

14. ISTIRAHAT
Paling enak waktu sampe ke basecamp adalah ini, istirahat. Kebayang gak sih kamu akhirnya sampe lagi di peradaban dan bikin isi kepala kamu yang pengen teteriakan gemes serta nangis-nangis manja karena udah sampe lagi di bawah dengan selamat?

Gua biasanya begitu liat plang atau apapun lah yang menandakan kalau gua dah sampai selalu: "AKHIRNYAAAAAA"

Lalu duduk dengan manja dan nangis-nangis gemes sambil ketawa-ketawa persis orang gila. Ditambah meluk-meluk kerir dengan mesra. Oh indahnya...

"Kok yang dipeluk keril mz? jomblo ya?"

*kemudian nangis beneran


15. MANDI
Yap, mungkin cuma gua yang mementingkan mandi di atas segalanya setelah sampai di bawah. YA AMPUN! Air itu rasanyaaaa segar bangettttt! Hampir semua gunung, pasti airnya jauh lebih segar, dingin, dan membuat kita rejuvenating. Halah halah apa itu artinya. Intinya, sayang banget kalau begitu sampai bawah gak melakukan ritual mandi. Rasanya, kayak ada yang kurang!

16. MAKAN ENAK
Waktu lagi perjalanan turun gunung dengan sisa-sisa tenaga, biasanya yang paling menguatkan adalah ketemu lagi sama makanan-makanan enak. Kalau gua, biasanya, fetish terbesar gua adalah makan sate ayam, es kelapa muda, mie ayam, sama JUNKFOOD! OMG ENDES BANGET!!!

Jadi pengen makan JunkFood! Huah!

***

Yak, begitu saja 16 Tips Buat Pendaki Pemula yang pengen nyobain rasanya naik gunung. Naik gunung itu susah-susah gampang, enak-enak gak. Asal ngikutin prosedur, insha Allah akan selalu aman kok.

Nah, lagi-lagi, gua selalu bilang,

Take nothing but pictures.
Leave nothing but footprints.
Kill nothing but time.

8 comments:

  1. Selamat Siang Mas Rizki,

    Saya sedang blogwalking dan menemukan blog anda. Wah sepertinya kita satu almamater yaa.
    Saya Soraya dari http://serumah.com.
    Saat ini trend berbagi ruangan/roomsharing sangat gencar. Kami berinisiatif untuk membuat situs pencari teman sekamar/roommate agar orang-orang yang ingin menyewa rumah dapat berbagi tempat tinggal dan mengurangi biaya pengeluaran untuk tempat tinggal. Berawal dari ide tersebut, website serumah.com diluncurkan pada awal tahun 2016.

    Saat ini saya membutuhkan bantuan anda untuk menuliskan artikel review mengenai serumah.com di situs blog anda. Kami sangat menghargai jika Anda bersedia untuk memberikan review terhadap website kami dan menerbitkannya di blog anda.

    Mohon hubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.

    Soraya F.
    Cataga Ltd.
    soraya.serumah@gmail.com
    http://serumah.com/

    ReplyDelete
  2. Artikelnya keren banget kak, bermanfaat banget nih buat para pendaki pemula...

    ReplyDelete
  3. Mantap tips nya.
    Baca juga tips lainnya disini https://damainesia.com/

    ReplyDelete
  4. setiap orang punya caranya sendiri2 untuk menshare pengalaman2 menariknya ada juga menshare pengalaman menarik ketika pergi ke pulau pahawang. Mereka liburan dengan menggunakan paket wisata Open Trip Ke Pulau Pahawang. Ketika ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang sepertinya mereka mendapatkan pengalaman baru. Tidak hanya teman, ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang juga memberikan kita teman2 baru yang menyenangkan. Open Trip Ke Pulau Pahawang juga tidak membutuhkan biaya yang mahal. jadi apalagi yang kita tunggu, yuk ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang.

    makasih atas tips dari kakak

    ReplyDelete

Alangkah lebih bijaksana untuk menyambung silaturahim dipersilahkan meninggalkan jejak berupa komentar,,,terimakasih..^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sahabat EPICENTRUM